Tubuh Lelah Saat Haid Ini Penjelasan Lengkap dan Cara Mengatasinya

foto/istimewa

sekilas.co – Setiap perempuan tentu akrab dengan perubahan yang terjadi selama siklus menstruasi. Selain kram perut, perubahan suasana hati, dan perut kembung, banyak juga yang merasakan tubuh menjadi cepat lelah dan kehilangan energi. Kondisi ini bukan hal aneh, sebab selama haid tubuh sedang melakukan kerja ekstra untuk meluruhkan lapisan dinding rahim dan menyeimbangkan kadar hormon.

Menurut dr. Kelly Culwell, pakar kandungan asal Amerika Serikat sekaligus mantan pejabat medis WHO, proses kontraksi rahim dan peluruhan lapisan endometrium memang membutuhkan energi besar. Itulah sebabnya banyak perempuan merasa lebih lemas, lesu, bahkan sulit fokus selama beberapa hari menstruasi. Jika dibiarkan, kelelahan ini dapat mengganggu rutinitas harian dan menurunkan produktivitas.

Baca juga:

Kelelahan menstruasi atau period fatigue terjadi karena adanya fluktuasi hormon estrogen dan progesteron. Menjelang dan selama haid, kadar hormon-hormon tersebut menurun secara signifikan, sehingga memengaruhi energi, suasana hati, dan kualitas tidur. Penurunan estrogen juga berdampak pada sistem saraf dan metabolisme tubuh yang berujung pada rasa lelah berkepanjangan.

Selain faktor hormonal, kehilangan darah selama menstruasi juga berkontribusi terhadap rasa lelah. Berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition (2009), sekitar 5% perempuan mengalami anemia defisiensi zat besi akibat perdarahan berlebih. Zat besi berperan penting dalam pembentukan hemoglobin, yaitu komponen darah yang membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Kekurangan zat besi akan membuat oksigenasi berkurang dan tubuh terasa lesu, pusing, atau lemah.

Tak hanya itu, kualitas tidur yang menurun saat haid juga dapat memperparah rasa lelah. Perubahan hormon, nyeri perut, dan ketidaknyamanan emosional membuat tidur menjadi tidak nyenyak. Menurut Medical News Today, sebagian perempuan mengalami gangguan tidur selama menstruasi akibat suhu tubuh basal yang meningkat dan ritme sirkadian yang terganggu. Hasilnya, keesokan harinya tubuh terasa semakin berat dan tidak berenergi.

Namun, jika kamu merasa lelah berlebihan hingga mengganggu aktivitas, sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter. Kondisi seperti anemia, hipotiroidisme, atau gangguan rahim seperti endometriosis dan fibroid bisa memperburuk rasa lelah selama menstruasi. Deteksi dan penanganan dini sangat penting agar tubuh tetap sehat dan siklus haid berjalan lancar.

Untuk mengurangi rasa lelah, olahraga ringan justru bisa menjadi solusi efektif. Berdasarkan tinjauan dalam jurnal Women (2023), aktivitas fisik ringan seperti yoga atau jalan kaki 30 menit dapat membantu memperlancar sirkulasi darah, meningkatkan kadar endorfin, dan mengurangi nyeri haid. Endorfin berperan sebagai pereda nyeri alami sekaligus meningkatkan mood positif.

Selain berolahraga, pastikan kamu menjaga pola hidup sehat agar keseimbangan hormon tetap terjaga. Tidur cukup setiap malam, konsumsi makanan kaya zat besi dan vitamin B, minum air putih yang cukup, serta hindari stres berlebih. Dengan perawatan diri yang tepat, tubuhmu akan lebih siap menghadapi setiap siklus menstruasi tanpa harus kehilangan energi dan semangat.

Artikel Terkait