Sekilas.co – Sushi, hidangan khas Jepang, terus menarik perhatian para pecinta kuliner di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Dengan tampilan yang cantik dan rasa yang unik, sushi kini bukan hanya menjadi simbol kuliner Jepang, tetapi juga bagian dari tren gastronomi internasional yang digemari berbagai kalangan.
Menurut Chef Rina, pemilik restoran Jepang di Jakarta Selatan, kunci utama kelezatan sushi terletak pada kesegaran bahan dan teknik penyajiannya. Sushi terbaik menggunakan ikan segar berkualitas tinggi dan nasi yang pas bumbunya. Selain itu, penyajian yang rapi membuat pengalaman makan lebih menyenangkan, ujar Chef Rina.
Berbagai jenis sushi kini bisa ditemukan di Indonesia, mulai dari nigiri, sashimi, maki, hingga sushi fusion yang menambahkan bahan lokal. Beberapa restoran bahkan menggabungkan cita rasa Nusantara seperti rendang, sambal matah, atau ayam betutu ke dalam menu sushi modern.
Sushi tidak hanya soal rasa, tetapi juga seni. Setiap potongan sushi dirancang sedemikian rupa sehingga tampilan visualnya menarik. Chef profesional sering menekankan estetika plating, karena makan sushi juga harus menjadi pengalaman visual yang menyenangkan.
Selain rasanya yang lezat, sushi juga dikenal sehat. Ikan yang digunakan kaya protein dan omega 3, sedangkan nori atau rumput laut memberikan serat dan mineral penting. Nutrisi ini menjadikan sushi pilihan populer bagi mereka yang mengutamakan pola makan sehat.
Tren sushi di Indonesia terus berkembang. Restoran cepat saji, delivery, hingga sushi conveyor belt menjadi semakin populer. Konsumen kini bisa menikmati sushi kapan saja, baik di restoran mewah maupun di rumah melalui layanan pesan antar.
Pemerintah dan komunitas kuliner lokal pun mendukung perkembangan sushi dengan festival kuliner Jepang yang rutin digelar. Acara ini tidak hanya menampilkan berbagai jenis sushi, tetapi juga edukasi tentang cara membuat sushi yang autentik dan higienis.
Dengan kombinasi cita rasa, estetika, dan nilai gizi, sushi tetap menjadi salah satu kuliner Jepang paling digemari di Indonesia. Kehadirannya menunjukkan bahwa makanan tradisional dari satu negara dapat dengan mudah beradaptasi dan diterima di pasar global, sekaligus memperkaya pengalaman kuliner lokal.
