Sri Mulyani Dijadwalkan Mengajar di Blavatnik School of Government, Oxford

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu dijadwalkan mulai bergabung dengan institusi tersebut pada 2026. Program fellowship ini ditujukan bagi para pemimpin global yang tengah memasuki fase transisi dari jabatan negara menuju tahap berikutnya dalam perjalanan kepemimpinan publik. Sri akan berkesempatan mengajar para pemimpin dunia baik saat ini maupun di masa mendatang.

Dalam pernyataan yang diunggah Blavatnik School of Government (BSG), Sri menyebut bahwa menjadi bagian dari World Leaders Fellow di Universitas Oxford merupakan sebuah kehormatan. Ia menilai institusi ini menyatukan berbagai perspektif untuk menelaah kebijakan publik dan persoalan tata kelola yang dihadapi banyak negara.

“Saya berharap dapat memberikan kontribusi, berbagi pengalaman sambil tetap belajar, serta mendukung generasi pembuat kebijakan berikutnya agar siap memimpin dengan integritas, kompetensi, dan martabat di tengah situasi global yang semakin kompleks,” ujar Sri, dikutip dari laman resmi BSG, Rabu, 10 Desember 2025.

Sri akan menjalankan peran sebagai dosen tamu selama satu tahun. Pendiri sekaligus Dekan Blavatnik School, Ngaire Woods, menyambut Sri dengan hangat dan menilai bahwa ia memiliki rekam jejak luas dalam kebijakan ekonomi global. “Mahasiswa kami datang dari lebih dari 60 negara untuk memperkuat kemampuan mereka di bidang pelayanan publik, termasuk posisi-posisi pemerintahan. Saya sangat senang mereka kini bisa belajar darinya,” kata Ngaire.

Rekam jejak Sri sebagai Menteri Keuangan pertama yang menjabat di bawah tiga presiden secara berurutan turut menjadi pertimbangan penting. Sebelum itu, dalam posisinya sebagai Direktur Eksekutif dan Chief Operating Officer Bank Dunia, ia memimpin operasional lembaga tersebut secara global.

Ia juga memiliki pengalaman bekerja erat dengan berbagai negara klien dan anggota untuk menangani isu-isu pembangunan, demi mendukung misi Bank Dunia dalam menghapus kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Tempo telah mencoba menghubungi Sri untuk meminta konfirmasi mengenai posisi barunya di Oxford. Namun hingga berita ini diturunkan, ia belum memberikan respons.