sekilas.co – Seblak, makanan khas Bandung yang dulu hanya dianggap jajanan sederhana, kini telah berevolusi menjadi kuliner kekinian yang digemari berbagai kalangan. Salah satu inovasi paling populer adalah seblak mozzarella, yang memadukan pedas gurih khas bumbu seblak dengan sensasi keju leleh yang menggoda. Gabungan cita rasa lokal dan sentuhan barat ini menciptakan pengalaman kuliner baru unik, nikmat, dan sangat menggugah selera. Tidak heran, seblak mozzarella kini banyak dijual di berbagai kafe modern hingga warung kaki lima. Artikel ini akan membahas asal-usul seblak, alasan mengapa versi mozzarella begitu diminati, hingga resep dan tips menyajikan seblak mozzarella yang sempurna.
Sebelum mengenal versi keju mozzarella, sebaiknya kita tahu dulu asal-usul seblak itu sendiri. Seblak berasal dari Bandung, Jawa Barat, dan awalnya merupakan makanan rumahan yang dibuat dari kerupuk mentah yang direbus dan dibumbui pedas. Nama seblak sendiri berasal dari bahasa Sunda nyeblak yang berarti rasa pedas yang tiba-tiba meledak di lidah. Bahan dasarnya sederhana kerupuk, sayuran, telur, dan kadang diberi tambahan bakso atau sosis. Namun karena rasanya gurih, pedas, dan bikin ketagihan, seblak dengan cepat menyebar ke berbagai daerah di Indonesia. Dalam perkembangannya, muncul berbagai variasi seperti seblak ceker, seblak seafood, seblak kuah, hingga seblak kering. Dan dari semua variasi itu, seblak mozzarella menjadi salah satu inovasi paling hits di kalangan anak muda.
Munculnya seblak mozzarella tidak lepas dari tren kuliner modern yang suka memadukan rasa lokal dengan sentuhan barat. Keju mozzarella terkenal karena teksturnya yang lembut, elastis, dan meleleh saat dipanaskan cocok sekali dengan kuah seblak yang pedas dan gurih. Inovasi ini pertama kali viral di media sosial sekitar tahun 2018, ketika banyak penjual di Bandung mulai menambahkan lelehan mozzarella di atas seblak. Foto-foto seblak pedas dengan keju lumer yang bisa ditarik panjang langsung menarik perhatian warganet. Sejak itu, seblak mozzarella menjadi menu wajib di banyak kedai seblak dan kafe kekinian. Rasanya tidak hanya pedas dan gurih, tapi juga creamy dan sedikit asin kombinasi yang membuat lidah sulit berhenti.
Bahan untuk membuat seblak mozzarella sebenarnya mudah ditemukan di pasar tradisional maupun supermarket. Komponen utamanya adalah kerupuk mentah (biasanya kerupuk bawang atau kerupuk aci), bumbu halus, dan topping keju mozzarella.
Berikut bahan-bahan umum yang digunakan:
- 
1 genggam kerupuk mentah (direndam air panas agar lembek) 
- 
1 butir telur 
- 
3 siung bawang putih 
- 
5 butir cabai rawit (bisa disesuaikan) 
- 
1 ruas kencur (aroma khas seblak) 
- 
1 sdt garam, gula, dan penyedap secukupnya 
- 
2 sdm saus cabai dan 1 sdm kecap manis 
- 
Toping: sosis, bakso, sayur sawi, atau ceker ayam 
- 
Keju mozzarella secukupnya (bisa diparut atau dilelehkan di atasnya) 
Bumbu halus inilah yang menentukan cita rasa seblak. Kombinasi cabai dan kencur menciptakan aroma pedas menyengat yang khas, sedangkan keju mozzarella memberi sensasi creamy yang menyeimbangkan rasa pedasnya.
Cara membuat seblak mozzarella cukup sederhana dan tidak memerlukan waktu lama. Pertama, tumis bumbu halus (bawang putih, cabai, kencur) hingga harum. Kemudian, tambahkan telur dan aduk hingga sedikit matang. Masukkan kerupuk yang sudah direndam, sosis, dan bakso, lalu tambahkan air secukupnya untuk membuat kuah. Setelah mendidih, bumbui dengan garam, gula, saus cabai, dan kecap. Setelah semua bahan matang dan kuah mulai mengental, taburkan keju mozzarella di atasnya. Panas kuah seblak akan langsung melelehkan keju, menciptakan efek lumer yang menggoda. Jika ingin lebih mewah, kamu bisa memanggang seblak sebentar di oven agar kejunya benar-benar meleleh sempurna dan sedikit berwarna keemasan.
Agar seblak mozzarella terasa maksimal, ada beberapa tips penting yang bisa kamu ikuti. Pertama, pilih keju mozzarella berkualitas baik karena keju murah sering kali tidak meleleh sempurna dan rasanya kurang creamy. Kedua, jangan terlalu banyak air saat membuat kuah agar teksturnya tidak terlalu encer. Ketiga, sesuaikan tingkat kepedasan dengan selera, terutama bagi yang tidak tahan pedas. Selain itu, kamu juga bisa membuat variasi seblak mozzarella seperti seblak seafood mozzarella, seblak ceker mozzarella, atau bahkan seblak mie keju. Jika ingin versi diet, kurangi minyak dan gunakan topping seperti ayam rebus atau jamur tiram sebagai pengganti sosis. Dengan sedikit kreativitas, seblak mozzarella bisa disesuaikan untuk semua selera.
Ada banyak alasan mengapa seblak mozzarella begitu populer. Selain karena rasanya yang unik, perpaduan pedas, gurih, dan creamy memberikan sensasi makan yang memuaskan secara emosional. Rasa pedasnya membangkitkan semangat, sementara keju leleh memberi kenyamanan dan rasa mewah. Bagi anak muda, makanan ini juga menarik karena instagramable tampilannya menarik untuk difoto dan diunggah ke media sosial. Faktor lainnya adalah fleksibilitas: seblak mozzarella bisa dinikmati kapan saja, baik sebagai camilan sore, makan malam, maupun menu buka puasa. Tak heran, banyak warung dan gerai seblak yang menjadikannya menu andalan untuk menarik pelanggan baru.
Seblak mozzarella membuktikan bahwa kuliner lokal bisa terus berkembang mengikuti zaman tanpa kehilangan identitas aslinya. Dari camilan sederhana di pinggir jalan, kini seblak naik kelas menjadi sajian yang mampu bersaing dengan makanan modern lainnya. Kombinasi pedas khas Sunda dengan keju mozzarella yang creamy menciptakan harmoni rasa yang sulit dilupakan. Lebih dari sekadar makanan, seblak mozzarella adalah simbol kreativitas anak muda Indonesia yang berani berinovasi dengan cita rasa tradisional. Jadi, kalau kamu belum pernah mencobanya, mungkin inilah saat yang tepat untuk merasakan sendiri kelezatan seblak pedas dengan keju lumer yang viral di seluruh penjuru negeri.
 
									 
													




