Samsung Segera Restock Galaxy Z TriFold Setelah Terjual Habis dalam Hitungan Menit

foto/istimewa

sekilas.co – Kemunculan Samsung Galaxy Z TriFold berhasil mencuri perhatian pasar. Smartphone lipat tiga pertama buatan Samsung ini habis terjual dalam hitungan menit sejak peluncuran perdananya pada 12 Desember 2025 di Korea Selatan. Lonjakan permintaan yang cepat tersebut mendorong Samsung untuk segera menyiapkan restock dalam waktu dekat.

Berdasarkan laporan The Chosun, Samsung akan kembali membuka penjualan Galaxy Z TriFold melalui toko daring resmi Samsung.com. Meski dibanderol dengan harga fantastis, perangkat ini tetap diburu penggemar teknologi. Banyak pembeli rela mengantre sejak pagi demi mendapatkan unit. Situasi ini membuat Galaxy Z TriFold langsung menyandang status produk langka di hari pertama penjualannya.

Baca juga:

1. Ludes dalam hitungan menit sejak hari pertama

Pada hari peluncuran, Galaxy Z TriFold tersedia di sekitar 20 gerai Samsung di berbagai wilayah Korea Selatan. Seluruh unit di toko-toko tersebut dilaporkan habis tak lama setelah penjualan dibuka. Di lokasi populer seperti Gangnam dan Hongdae, calon pembeli sudah mengantre sebelum jam operasional. Hal ini menunjukkan tingginya rasa penasaran publik terhadap form factor lipat tiga perdana milik Samsung.

Kondisi serupa terjadi pada penjualan online melalui samsung.com. Saat penjualan dibuka, seluruh stok langsung ludes dalam kurang dari 5 menit, dan banyak konsumen gagal menyelesaikan proses checkout karena tingginya traffic. Meski dibanderol 3,594 juta won (sekitar Rp40,6 jutaan) untuk varian 512 GB, permintaan pasar tetap tinggi.

2. Samsung tancap gas buka restock dengan stok terbatas

Merespons situasi tersebut, Samsung memastikan akan membuka restock Galaxy Z TriFold dalam waktu singkat. Penjualan tambahan dijadwalkan pada 17 Desember pukul 10.00 pagi waktu setempat melalui samsung.com, dengan sebagian stok juga dialokasikan ke beberapa toko offline. Namun, Samsung belum merinci gerai mana saja yang akan menerima stok tambahan.

Meski demikian, jumlah unit yang tersedia tetap sangat terbatas, diperkirakan hanya sekitar 3.000 unit untuk pasar domestik Korea Selatan. Dengan jumlah sekecil itu, kemungkinan sold out kembali dalam waktu singkat sangat besar. Calon pembeli dituntut bergerak cepat agar tidak kehabisan.

3. Harga reseller meroket di pasar sekunder

Kelangkaan Galaxy Z TriFold dimanfaatkan oleh reseller di pasar barang bekas seperti Karrot dan Joonggonara. Tak lama setelah stok resmi habis, perangkat ini muncul di berbagai platform jual beli dengan harga jauh lebih tinggi, berkisar 3,7–4 juta won, bahkan beberapa unit dipatok ekstrem hingga 9–10 juta won.

Situasi ini menimbulkan kekhawatiran bagi konsumen yang ingin membeli untuk penggunaan pribadi. Menanggapi hal itu, Samsung menegaskan bahwa unit restock akan dijual sesuai harga resmi, yakni 3,594 juta won, untuk meredam spekulasi harga di pasar sekunder. Meski begitu, penurunan harga kemungkinan bersifat sementara jika pasokan kembali habis dalam waktu singkat.

Tingginya minat terhadap Galaxy Z TriFold menunjukkan bahwa inovasi desain masih memiliki daya tarik kuat di pasar smartphone. Walaupun dibanderol harga premium dan tersedia dalam jumlah terbatas, antusiasme konsumen tetap tinggi. Perangkat ini berhasil menciptakan euforia yang jarang terjadi di segmen smartphone kelas atas.

Namun, di balik kesuksesan tersebut, Samsung menghadapi sejumlah tantangan, termasuk margin keuntungan tipis, meningkatnya biaya komponen, dan absennya perlindungan Samsung Care+. Ke depan, pengelolaan pasokan dan penguatan layanan purnajual akan menjadi faktor krusial untuk keberlanjutan Galaxy Z TriFold. Meski begitu, langkah agresif ini semakin menegaskan posisi Samsung sebagai pelopor inovasi di ranah smartphone lipat.

Artikel Terkait