Rupiah Tertekan Imbas Potensi Suku Bunga Fed yang Tak Dilonggarkan

foto/istimewa

sekilas.co – Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan Senin sore tercatat melemah 29 poin atau 0,17 persen menjadi Rp16.707 per dolar AS, dibandingkan posisi sebelumnya yang sama.

Pengamat Mata Uang dan Komoditas, Ibrahim Assuaibi, menilai pelemahan rupiah dipengaruhi keyakinan investor bahwa The Fed tidak akan melonggarkan suku bunga dalam waktu dekat.

Baca juga:

“Investor semakin yakin bahwa Federal Reserve kemungkinan besar tidak akan melonggarkan kebijakan segera, sebagaimana disampaikan beberapa pembuat kebijakan The Fed yang menekankan bahwa inflasi tetap tinggi dan kondisi pasar tenaga kerja belum melemah secara signifikan,” ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.

Sentimen negatif terhadap rupiah juga dipicu oleh penutupan pemerintah AS yang cukup lama, sehingga investor kehilangan sejumlah indikator makro utama selama beberapa minggu.

Penutupan pemerintah menunda rilis data dari Biro Statistik Tenaga Kerja, termasuk laporan penggajian non-pertanian bulan September, yang kini dijadwalkan rilis pada Kamis (20/11).

“Hari ini, para pedagang lebih banyak mencermati pidato beberapa pejabat The Fed. John Williams, Philip Jefferson, Neel Kashkari, dan Christopher Waller dijadwalkan berpidato hari ini,” jelas Ibrahim.

Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia hari ini juga melemah ke level Rp16.734 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.710 per dolar AS.

Artikel Terkait