Rupiah Menguat Investor Optimistis Fed Akan Turunkan Suku Bunga Dua Kali Lagi

foto/istimewa

sekilas.co – Analis Bank Woori Saudara, Rully Nova, menilai penguatan nilai tukar rupiah didorong oleh optimisme pasar terhadap kemungkinan penurunan suku bunga Federal Reserve (The Fed) dua kali lagi hingga akhir 2025.

“Rupiah pada perdagangan hari ini diperkirakan menguat di kisaran Rp16.500–Rp16.575, dipengaruhi faktor global, yaitu rilis notulen rapat September The Fed yang menimbulkan optimisme penurunan suku bunga dua kali lagi sampai akhir tahun ini,” ujar Rully Nova kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.

Baca juga:

Mengutip Anadolu, The Fed diperkirakan akan menurunkan suku bunga pada Oktober dan Desember 2025. Potensi pemangkasan ini didorong oleh angka inflasi AS yang lemah, meningkatnya data pengangguran, serta desakan Presiden AS Donald Trump.

Di sisi lain, meski ada kekhawatiran terkait penutupan pemerintah AS, harga emas melanjutkan tren kenaikannya. Hal ini dipengaruhi oleh risiko geopolitik, kekhawatiran ekonomi global, permintaan emas dari bank sentral, serta ekspektasi penurunan suku bunga The Fed.

Menyusul desakan Presiden Trump, The Fed memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin pekan lalu. Pasar memperkirakan kemungkinan penurunan suku bunga baru pada pertemuan The Fed di bulan Oktober dan Desember, didorong inflasi yang lemah dan meningkatnya data pengangguran.

Kepala Ekonom Permata Bank, Josua Pardede, menilai rilis notulensi Federal Open Market Committee (FOMC) menunjukkan sebagian anggota FOMC mendukung pemangkasan suku bunga lebih lanjut, namun tetap berhati-hati terhadap risiko inflasi. Beberapa anggota juga memperkirakan kemungkinan penurunan signifikan dalam lapangan kerja di AS kecil terjadi.

Hal ini menegaskan sikap hati-hati anggota FOMC dalam melonggarkan kebijakan. Mereka menegaskan akan menyeimbangkan risiko inflasi dan lapangan kerja dalam menilai keputusan kebijakan selanjutnya.

“Sementara dari domestik, rilis data survei keyakinan konsumen BI masih menunjukkan optimisme tinggi terhadap kondisi perekonomian Indonesia ke depan,” ujar Rully Nova. Bank Indonesia melaporkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) berada di level optimis, yakni 115,0, didukung oleh Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang tetap pada level optimis.

Pada pembukaan perdagangan Kamis di Jakarta, rupiah menguat 17 poin atau 0,10 persen menjadi Rp16.556 per dolar AS dari posisi sebelumnya Rp16.573 per dolar AS.

Artikel Terkait