sekilas.co – Analis mata uang sekaligus Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuabi, mengatakan penguatan nilai tukar (kurs) rupiah ditopang oleh cadangan devisa (cadev) Indonesia pada September 2025 yang tetap kuat meski mengalami penurunan.
Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan Selasa sore menguat sebesar 22 poin atau 0,13 persen menjadi Rp16.561 per dolar AS, dari sebelumnya Rp16.583 per dolar AS.
Bank Indonesia (BI) melaporkan cadev pada September 2025 sebesar 148,7 miliar dolar Amerika Serikat (AS), lebih rendah dibandingkan posisi pada akhir Agustus 2025 sebesar 150,7 miliar dolar AS. Dengan demikian, cadangan devisa turun sebesar 2 miliar dolar AS pada September 2025.
“Posisi cadangan devisa akhir September 2025 tersebut setara dengan pembiayaan 6,2 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. BI menilai cadangan devisa ini tetap kuat mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,” ucapnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.
Salah satu penyebab penurunan posisi cadev adalah kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah oleh Bank Indonesia dalam menghadapi ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi.
Ke depan, BI meyakini ketahanan sektor eksternal akan tetap kuat sejalan dengan prospek ekspor yang terjaga. Selain itu, neraca transaksi modal dan finansial juga diperkirakan tetap mencatatkan surplus, sejalan dengan persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian domestik dan imbal hasil investasi yang menarik.
Ibrahim juga menyampaikan bahwa BI terus meningkatkan sinergi dengan pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal, guna menjaga stabilitas perekonomian dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Meninjau sentimen global, penutupan pemerintahan (government shutdown) AS telah memasuki hari keenam setelah negosiasi akhir pekan lalu gagal mencapai kesepakatan pendanaan. Hal ini menyebabkan sebagian besar pemerintahan federal tutup.
“Sementara, Senat gagal mengumpulkan 60 suara yang dibutuhkan untuk memajukan langkah-langkah pendanaan jangka pendek,” kata dia.
Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini juga menguat ke level Rp16.560 per dolar AS, dari sebelumnya Rp16.598 per dolar AS.





