Rahasia di Balik Hasil Riasan Sempurna Penampilan Setelah Dirias Kini Jadi Cerminan Gaya Hidup Modern

foto/istimewa

Sekilas.co – Di era digital yang serba visual, hasil riasan atau penampilan setelah dirias kini menjadi sorotan utama dalam dunia kecantikan. Tidak hanya untuk tampil cantik, makeup kini dianggap sebagai bentuk ekspresi diri dan kepercayaan diri. Tren ini terlihat jelas di media sosial, di mana ribuan kreator berbagi transformasi wajah mereka sebelum dan sesudah dirias, lengkap dengan tips serta produk yang digunakan.

Menurut Rani Hidayat, seorang makeup artist (MUA) profesional yang kerap menangani artis dan influencer, hasil riasan yang baik bukan sekadar soal teknik, tetapi juga tentang memahami karakter wajah klien.  Setiap wajah punya keunikan sendiri. Tugas seorang MUA adalah menonjolkan keindahan alami itu tanpa membuatnya terlihat berlebihan, ujarnya saat ditemui dalam acara Beauty Expo 2025 di Jakarta Convention Center.

Baca juga:

Tren riasan saat ini menunjukkan pergeseran dari tampilan glamor menuju gaya natural dan elegan. Banyak perempuan kini lebih menyukai hasil makeup yang tampak ringan namun tetap memancarkan kesegaran.  Makeup tidak harus tebal untuk terlihat cantik. Justru yang paling penting adalah membuat wajah tampak segar, bersih, dan percaya diri, tambah Rani.

Fenomena ini juga diperkuat oleh pengaruh media sosial seperti TikTok dan Instagram, di mana tagar seperti  SoftGlam,  NoMakeupMakeup, dan  NaturalLook menjadi tren global. Para influencer kecantikan berlomba-lomba menunjukkan bagaimana hasil riasan dapat mengubah penampilan tanpa menghilangkan ciri khas alami seseorang.  Sekarang orang lebih menghargai keaslian. Makeup yang sukses adalah yang membuat seseorang merasa dirinya tetap sama, hanya versi yang lebih baik, ujar Diana Salsabila, beauty content creator asal Bandung.

Selain untuk estetika, hasil riasan kini juga memiliki nilai emosional. Banyak perempuan menganggap proses berdandan sebagai ritual perawatan diri (self-care) yang membantu meningkatkan suasana hati dan rasa percaya diri.  Makeup bukan hanya soal kecantikan luar, tapi juga cara kita menghargai diri sendiri, kata dr. Wina Lestari, M.Psi., psikolog yang meneliti hubungan antara kecantikan dan kepercayaan diri.

Industri kecantikan pun merespons perubahan ini dengan meluncurkan berbagai produk inovatif. Brand-brand besar kini berlomba menghadirkan produk ringan dengan hasil akhir alami, seperti tinted moisturizer, skin tint, dan cream blush. Kampanye pemasaran mereka juga lebih menonjolkan keberagaman dan pesan positif, menekankan bahwa tidak ada standar tunggal untuk tampil cantik setelah dirias.

Para pria juga mulai ikut terlibat dalam tren ini. Dalam dunia profesional, penampilan setelah dirias ringan kini dianggap sebagai bentuk perawatan diri dan profesionalitas. Beberapa MUA bahkan membuka layanan khusus untuk pria, seperti grooming makeup yang menghasilkan tampilan segar tanpa kesan berlebihan.  Sekarang makeup bukan milik perempuan saja, tapi semua orang yang ingin tampil rapi dan percaya diri, ujar Rani menambahkan.

Pada akhirnya, hasil riasan terbaik adalah yang mampu mencerminkan kepribadian dan kenyamanan seseorang. Penampilan setelah dirias bukan lagi soal menutupi kekurangan, melainkan menonjolkan versi terbaik diri sendiri. Di dunia yang semakin menilai segalanya dari visual, tren ini mengajarkan bahwa kecantikan sejati tetap berawal dari rasa percaya diri dan penerimaan diri.

Artikel Terkait