sekilas.co – Bunda mungkin sudah familier dengan gula sukrosa dan laktosa. Kedua jenis gula ini umumnya terdapat secara alami dalam buah-buahan, sayuran, biji-bijian, hingga produk susu.
Meskipun sama-sama memiliki jumlah kalori per gram, sukrosa dan laktosa memiliki struktur kimia yang berbeda sehingga cara tubuh mencernanya pun tidak sama. Selain itu, keduanya memberikan efek yang berbeda terhadap kesehatan.
Apa pun jenisnya, konsumsi gula berlebihan tentu tidak baik untuk tubuh, ya, Bunda. Sejumlah penelitian juga menunjukkan bahwa asupan gula berlebih berkaitan dengan obesitas dan diabetes.
Asupan gula yang terlalu tinggi dapat menimbulkan dampak kesehatan jangka pendek maupun jangka panjang pada anak. Selain risiko kegemukan dan diabetes, Si Kecil juga berpotensi mengalami gangguan ginjal.
Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan gula sukrosa dan laktosa, Bunda?
Mengenal sukrosa dan laktosa
Menurut berbagai sumber, sukrosa adalah disakarida yang tersusun dari satu molekul glukosa dan satu molekul fruktosa. Sukrosa merupakan karbohidrat alami yang ditemukan dalam banyak jenis buah, sayuran, dan biji-bijian.
Meski banyak ditemukan secara alami, sukrosa juga sering ditambahkan ke makanan olahan seperti permen, es krim, sereal sarapan, makanan kaleng, soda, dan berbagai minuman manis lainnya.
Sukrosa yang digunakan dalam makanan olahan biasanya berasal dari ekstraksi tebu atau bit gula. Tingkat kemanisannya lebih rendah dari fruktosa tetapi lebih tinggi dibandingkan glukosa.
Sementara itu, laktosa adalah gula alami yang terdapat dalam susu. Laktosa merupakan disakarida yang tersusun dari glukosa dan galaktosa.
Laktosa akan dipecah menjadi dua bagian oleh enzim laktase, sehingga kemudian dapat diserap tubuh melalui aliran darah.
Susu murni memiliki indeks glikemik (IG) sekitar 41, yang tergolong rendah. Karena dipecah lebih lambat, laktosa juga membantu meningkatkan penyerapan mineral seperti kalsium, magnesium, dan zinc.
Perbedaan sukrosa dan laktosa pada susu anak
Susu hewani mengandung gula alami berupa laktosa yang memberikan manfaat bagi kesehatan. Namun beberapa jenis susu lain dapat mengandung tambahan gula seperti sukrosa, Bunda.
Seperti dijelaskan sebelumnya, laktosa merupakan gula alami yang terdapat pada sebagian besar susu hewani, termasuk susu sapi, kambing, hingga domba.
Laktosa berperan sebagai sumber energi, mendukung pencernaan, serta memberikan berbagai manfaat lain, mulai dari memperkuat sistem imun hingga menurunkan risiko penyakit jantung.
Meski gula dalam susu memiliki manfaat, baik anak maupun orang dewasa tetap perlu membatasi asupannya.
Selain laktosa, susu nabati seperti susu gandum, beras, dan kedelai mungkin mengandung jenis gula lain yang kurang bermanfaat seperti fruktosa, glukosa, atau sukrosa tambahan. Karena itu, penting untuk selalu membaca label nutrisi agar terhindar dari kandungan gula tambahan yang tinggi.
Manfaat sukrosa dan laktosa
Ada beberapa manfaat kesehatan dari sukrosa dan laktosa, Bunda. Berikut rangkumannya:
-
Kesehatan gigi
Penelitian tahun 2016 oleh Benedikte Grenov, MSc dan tim menunjukkan bahwa laktosa memiliki risiko paling rendah dalam menyebabkan kerusakan gigi dibanding monosakarida atau disakarida lainnya.
Karena memberikan rasa manis alami, susu yang mengandung laktosa dapat mengurangi kebutuhan gula tambahan dalam formulasi makanan. -
Meningkatkan penyerapan kalsium
Penelitian yang sama juga menyebutkan bahwa laktosa dapat membantu meningkatkan penyerapan dan retensi kalsium. Fermentasi laktosa di usus besar menghasilkan SCFA dan menurunkan pH luminal, sehingga meningkatkan kelarutan dan penyerapan mineral. -
Mendukung fungsi otak
Penelitian berjudul Importance of Sucrose in Cognitive Functions (2013) oleh Salvador Zamora Navarro dan Francisca Pérez Llamas menunjukkan bahwa asupan makanan atau minuman mengandung sukrosa dapat membantu meningkatkan kewaspadaan, memori, fokus, waktu reaksi, dan kemampuan pemecahan masalah. Manfaat ini juga terlihat pada individu sehat maupun pasien Alzheimer.
Cara memilih susu rendah sukrosa
Setelah memahami perbedaan sukrosa dan laktosa, Bunda dapat lebih cermat dalam memilih susu yang rendah gula tambahan. Pastikan tabel nutrisi tidak menunjukkan kandungan sukrosa yang tinggi.
Saat ini tersedia susu tanpa tambahan sukrosa, seperti Bebelac NutriGreat+ yang menawarkan rasa enak, 0 sukrosa, serta kandungan tiga serat penting FOS, GOS, inulin, dan DHA dua kali lebih tinggi. Varian rasa Vanila dan Madu bisa menjadi pilihan favorit Si Kecil.
Serat FOS, GOS, dan inulin dapat mendukung perkembangan kognitif anak melalui peran pentingnya dalam menjaga kesehatan pencernaan dan fungsi otak.
Inulin sebagai prebiotik juga membantu meningkatkan bakteri baik di usus, yang berkaitan dengan pengendalian stres, kecemasan, dan gangguan mood.
DHA pun berperan dalam mendukung kemampuan sosial dan emosional anak agar lebih mudah membangun interaksi positif.
Demikian penjelasan mengenai sukrosa dan laktosa, Bunda. Semoga informasi ini bermanfaat, ya.





