Penyumbatan Pembuluh Darah Batang Otak: Kenali Gejala, Faktor Risiko, dan Cara Mencegahnya

foto/istimewa

sekilas.co – Penyumbatan pembuluh darah pada batang otak sedang ramai diperbincangkan masyarakat Indonesia. Pasalnya, aktor senior Epy Kusnandar meninggal dunia pada Rabu, 3 Desember 2025 pukul 14.24 WIB akibat kondisi tersebut.

“Penyumbatan pembuluh darah di batang otak. Katanya ukurannya cuma segini. Batang otak itu katanya segini ukurannya. Yang tersumbat hanya satu, tapi itu pusat kehidupan gerak, napas,” ujar kerabat Epy Kusnandar, Deniar Hendarsah, kepada media.

Baca juga:

Menurut Kementerian Kesehatan RI, penyumbatan pada batang otak merupakan kondisi serius yang harus segera mendapat penanganan medis. Jika tidak ditangani cepat, kondisi ini dapat menyebabkan kelumpuhan hingga berujung kematian.

Yuk kenali lebih jauh apa itu penyumbatan pembuluh darah batang otak beserta gejalanya. Berikut ulasan dari Narasi.

Mengenal Penyumbatan Pembuluh Darah Batang Otak

Batang otak adalah bagian kecil namun sangat penting karena berfungsi mengatur berbagai aktivitas vital tubuh, seperti napas, detak jantung, hingga kesadaran.

Ukurannya kecil, hanya sekitar 1,27 cm, dan merupakan penghubung antara otak dengan sumsum tulang belakang. Kerusakan pada bagian ini dapat berdampak pada fungsi motorik maupun sensorik.

Saat pembuluh darah di batang otak tersumbat, aliran darah yang membawa oksigen dan nutrisi ke sel-sel otak terputus. Penyumbatan ini bisa disebabkan oleh gumpalan darah (stroke iskemik) atau oleh pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik).

Keduanya bisa menimbulkan dampak serius karena area yang terdampak merupakan pusat pengaturan fungsi vital tubuh. Itulah mengapa stroke batang otak termasuk jenis stroke yang paling berbahaya.

Stroke Iskemik

Merupakan jenis stroke yang paling sering terjadi, disebabkan oleh gumpalan darah yang menghalangi aliran darah ke batang otak. Gumpalan ini dapat terbentuk akibat penumpukan plak lemak pada arteri (aterosklerosis) atau berasal dari bagian tubuh lain yang kemudian terbawa ke otak.

Ketika aliran darah terhambat, sel-sel otak akan mati karena kekurangan oksigen, menimbulkan kerusakan permanen.

Stroke Hemoragik

Terjadi ketika pembuluh darah di batang otak pecah dan menyebabkan perdarahan di dalam atau sekitar jaringan otak. Perdarahan ini menekan jaringan otak sehingga menimbulkan kerusakan yang lebih berat.

Stroke hemoragik lebih berisiko terjadi pada penderita tekanan darah tinggi atau mereka yang memiliki kelainan pembuluh darah seperti aneurisma.

Perbedaan utama keduanya terletak pada penyebabnya: iskemik karena sumbatan, hemoragik karena pecahnya pembuluh darah. Gejala stroke hemoragik umumnya muncul lebih cepat dan terasa lebih berat.

Gejala yang Harus Diwaspadai

Gejala penyumbatan pembuluh darah batang otak dapat muncul tiba-tiba dan sering kali sulit dikenali. Tanda-tanda yang perlu diperhatikan antara lain:

  • Pusing atau vertigo yang tidak biasa

  • Kesulitan berbicara, mengunyah, atau menelan

  • Lemah pada salah satu sisi tubuh

  • Gangguan penglihatan seperti kabur atau melihat ganda

  • Kesulitan berjalan atau kehilangan keseimbangan

Gejala gawat darurat meliputi:

  • Kesulitan bernapas atau nyeri dada

  • Pingsan atau penurunan kesadaran

  • Kelumpuhan mendadak pada separuh tubuh

Segera mencari pertolongan medis sangat penting, karena penanganan cepat dapat mencegah kerusakan permanen dan meningkatkan peluang pemulihan. Dalam situasi stroke, setiap detik sangat berarti.

Faktor Risiko dan Pencegahannya

Beberapa kondisi kesehatan yang dapat meningkatkan risiko stroke batang otak antara lain:

  • Hipertensi – faktor risiko terbesar untuk semua jenis stroke

  • Diabetes – merusak pembuluh darah

  • Kolesterol tinggi – memicu penumpukan lemak dalam arteri

  • Penyakit jantung, terutama fibrilasi atrium yang memicu pembentukan bekuan darah

Selain itu, gaya hidup tidak sehat juga berperan besar. Merokok, konsumsi alkohol berlebihan, jarang berolahraga, dan pola makan buruk dapat meningkatkan risiko stroke karena memengaruhi kesehatan kardiovaskular.

Langkah Pencegahan Stroke Batang Otak

Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menurunkan risiko:

  • Menerapkan pola makan sehat kaya serat, buah, dan sayuran

  • Rutin berolahraga dengan intensitas sedang

  • Menghindari rokok dan alkohol

  • Melakukan pemeriksaan kesehatan berkala, terutama tekanan darah, kolesterol, dan gula darah

Dengan memahami gejala, faktor risiko, dan langkah pencegahannya, kita bisa lebih waspada dan mengambil tindakan lebih dini untuk menjaga kesehatan otak serta mencegah stroke batang otak.

Artikel Terkait