sekilas.co – Badan Gizi Nasional melaporkan bahwa penyerapan anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) baru mencapai Rp 26,25 triliun hingga pekan kedua Oktober 2025. Angka ini setara dengan 36,97 persen dari total anggaran tahun ini sebesar Rp 71 triliun.
Dadan menjelaskan bahwa dari total alokasi Rp 71 triliun, terdapat pula dana standby sebesar Rp 100 triliun yang disiapkan pemerintah. Dadan tidak menjelaskan secara rinci maksud dana standby tersebut. Ia hanya mengatakan, “Dari Rp 171 triliun (total alokasi Rp 71 triliun ditambah dana standby Rp 100 triliun), akan diserap Rp 99 triliun. Sebanyak Rp 70 triliun sudah dikembalikan,” ujarnya. Alasan dikembalikannya Rp 70 triliun kepada presiden, menurut Dadan, karena anggaran tersebut kemungkinan tidak akan terserap pada tahun ini.
Untuk komponen Bantuan Pemerintah (Banper) MBG, Dadan menyebut serapannya telah mencapai Rp 25,99 triliun atau sekitar 45 persen dari pagu Rp 51,2 triliun. “Angka ini menunjukkan progres yang cukup baik, mengingat pembangunan dan aktivasi SPPG terus berjalan di berbagai daerah,” kata Dadan.
Ia menambahkan bahwa saat ini sudah berdiri 11.504 SPPG aktif di seluruh Indonesia, seluruhnya hasil kolaborasi antara pemerintah dan mitra. Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah hingga akhir tahun. “Setiap SPPG yang beroperasi menandakan serapan anggaran bertambah dan pelayanan gizi untuk masyarakat semakin luas,” ujarnya.
Sebelumnya, dalam kegiatan konsolidasi regional di Bogor, Senin, 13 Oktober 2025, Dadan menyebut tiga faktor utama keberhasilan MBG, yaitu anggaran, sumber daya manusia (SDM), dan infrastruktur. Ia menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen menjaga ketiganya agar program berjalan efektif dan berkelanjutan.
Penyerapan Anggaran MBG Baru Capai Rp 26,25 Triliun
sekilas.co – Badan Gizi Nasional melaporkan bahwa penyerapan anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) baru mencapai Rp 26,25 triliun hingga pekan kedua Oktober 2025. Angka ini setara dengan 36,97 persen dari total anggaran tahun ini sebesar Rp 71 triliun.





