Pasar Cermati Sinyal Bank Sentral, Rupiah Diprediksi Bergerak Terbatas

foto/unsplash/Mufid Majnun

Sekilas.co – Analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong, memperkirakan nilai tukar rupiah akan bergerak konsolidatif atau mendatar dalam perdagangan hari ini. Hal ini seiring sikap pelaku pasar yang cenderung wait and see terhadap arah kebijakan bank sentral, baik dari dalam negeri maupun global.

Pada pembukaan perdagangan Senin (15/9), rupiah terpantau melemah 33,50 poin atau 0,20 persen ke level Rp16.408 per dolar AS, dibandingkan penutupan sebelumnya di posisi Rp16.375 per dolar AS.

Baca juga:

“Tidak ada rilis data ekonomi penting dari dalam negeri maupun Amerika Serikat hari ini. Rupiah diperkirakan akan bergerak konsolidasi dengan potensi pelemahan terbatas, seiring rebound pada dolar AS,”
ujar Lukman di Jakarta, Senin.

Ia menambahkan, pasar tengah mencermati arah kebijakan Bank Indonesia (BI) dan The Federal Reserve (The Fed), yang dijadwalkan mengumumkan keputusan suku bunga pada pekan ini.

Bank Indonesia dijadwalkan menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada Selasa–Rabu, 16–17 September 2025, dan diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan atau BI Rate di level 5 persen.

Sementara itu, The Fed akan menyelenggarakan FOMC Meeting pada 16–17 September 2025. Pasar memperkirakan bank sentral AS tersebut akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) menjadi kisaran 4,0–4,25 persen dari sebelumnya 4,25–4,50 persen.

“Iya, hampir pasti pemangkasan 25 bps. Investor hanya menantikan seberapa dovish pidato yang akan disampaikan oleh Jerome Powell,”
kata Lukman.

Lukman menilai, jika pemangkasan suku bunga benar terjadi, tekanan terhadap rupiah bisa mereda. Namun, penguatan mata uang domestik kemungkinan terbatas, mengingat pasar sudah mengantisipasi langkah tersebut sebelumnya.

“Tekanan terhadap rupiah bisa sedikit mereda apabila Fed menurunkan suku bunga. Tapi penguatan rupiah tidak akan signifikan karena sudah di-price in, kecuali The Fed memangkas 50 bps atau memberi sinyal dovish yang lebih kuat dari ekspektasi,”
tambahnya.

Di sisi lain, sejumlah bank sentral utama dunia juga dijadwalkan menggelar rapat kebijakan pekan ini, termasuk Bank of Japan (BoJ), Bank of England (BoE), dan Bank of Canada (BoC).

Adapun kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada 12 September 2025 tercatat di level Rp16.391 per dolar AS.

Artikel Terkait