Okronosis Efek Berbahaya dari Penggunaan Skincare Palsu

foto/istimewa

sekilas.coOkronosis adalah gangguan pigmentasi kulit berupa flek warna biru-hitam atau abu-abu-biru pada kulit. Nama okronosis sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu ochre yang berarti perubahan warna kulit menjadi kuning.

Okronosis termasuk kelainan kulit langka yang diakibatkan oleh penumpukan endapan kuning-hitam pada lapisan dermis kulit atau lapisan mukosa kulit. Hal ini terjadi akibat tubuh tidak cukup memproduksi enzim homogentisic dioxygenase (HGD). Padahal, enzim homogentisic dioxygenase berfungsi untuk memecah zat beracun yang disebut asam homogentisic.

Baca juga:

Akibatnya, asam homogentisic terakumulasi di tubuh dan menyebabkan terbentuknya perubahan pigmen atau perubahan warna. Selain pada kulit, kondisi ini terkadang menyerang tulang rawan dan wilayah mata.

Okronosis terbagi menjadi dua, yaitu okronosis endogen dan okronosis eksogen.

Okronosis endogen adalah akibat dari genetika, di mana secara alami tubuh tidak memproduksi enzim HGD.

Okronosis eksogen disebabkan dari luar tubuh, seperti penumpukan fenol untuk pengobatan ulkus kaki, serta paparan hydroquinone yang berlebih. Hydroquinone sendiri terdapat pada krim pelembab dan pemutih wajah.

Hydroquinone adalah bahan kimia yang digunakan pada proses cuci cetak foto dan berguna sebagai zat penstabil dalam minyak, cat, pernis, serta bahan bakar kendaraan.

Badan POM Amerika Serikat (FDA) membatasi kandungan hydroquinone hanya sebesar 2 persen dalam produk pemutih yang dijual bebas di pasaran.

Sementara itu, di Indonesia, kandungan hydroquinone dilarang sama sekali di seluruh produk pemutih kulit yang dijual bebas. Peraturan Kepala Badan POM Republik Indonesia Nomor HK.00.05.42.1018 tentang Bahan Kosmetik menyatakan bahwa hydroquinone hanya boleh digunakan oleh tenaga profesional sebagai bahan pengoksidasi warna pada pewarna rambut dan cat kuku.

Sayangnya, masih banyak penggunaan produk kosmetik ilegal atau abal-abal yang mengandung bahan-bahan berbahaya seperti hydroquinone.

Dr. Reni Effendi melalui akun TikTok-nya menyampaikan bahwa masih banyak orang menjadi korban kosmetik abal-abal. Konten tersebut dibuat bersama seorang perempuan yang mengalami okronosis hampir di seluruh wajahnya karena terpapar hydroquinone akibat menggunakan kosmetik abal-abal.

Menurut ceritanya, ia menggunakan kosmetik abal-abal selama dua tahun. Kosmetik tersebut menurutnya hanya polosan tanpa ada logo BPOM dalam kemasannya.

Selain itu, ia juga mengatakan bahwa hasil di awal memang bagus, namun pada akhirnya paparan hydroquinone menyebabkan okronosis di wajahnya. Sementara temannya yang lain mengalami jerawatan dan bruntusan akibat pemakaian kosmetik tersebut dalam jangka panjang.

Baca Juga: Cara Menghilangkan Flek Hitam di Wajah secara Alami dan Medis

Di akhir unggahannya, dr. Reni menyarankan agar lebih berhati-hati dalam memilih produk skincare dan menghindari produk-produk kosmetik tidak berizin BPOM.

Artikel Terkait