OJK Yakin IHSG Bisa Bertahan di Level 8.200 hingga Akhir Tahun

foto/istimewa

sekilas.co – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksikan bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat bertahan di level 8.200 hingga akhir tahun ini. Pada perdagangan Kamis, 9 Oktober 2025, IHSG telah mencapai kisaran 8.200-an.

Kepala Eksekutif Pengawasan Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, berharap posisi IHSG ini dapat bertahan hingga penutupan tahun. “OJK menyambut baik optimisme terhadap IHSG. Kami berharap optimisme ini berlanjut hingga akhir tahun,” ujarnya dalam konferensi pers Hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan September secara daring, Kamis, 9 Oktober 2025.

Baca juga:

Inarno mengatakan penguatan IHSG didorong oleh fundamental ekonomi yang kuat serta kinerja emiten di pasar modal. Selain itu, kenaikan IHSG juga dipengaruhi oleh sentimen positif dari dalam negeri.

Kendati begitu, Inarno mengingatkan pelaku pasar agar tetap waspada terhadap berbagai risiko yang ada. “Kami selalu menekankan bahwa setiap keputusan investasi harus disertai kewaspadaan dan pengelolaan risiko yang baik,” ujarnya.

Pada Kamis sore, IHSG ditutup menguat, dipimpin oleh saham-saham di sektor transportasi dan logistik. IHSG naik 84,91 poin atau 1,04 persen ke level 8.250,94, sementara kelompok 45 saham unggulan, indeks LQ45, bertambah 15,26 poin atau 1,94 persen ke posisi 800,14.

Bursa regional Asia menguat, pasar merespons risalah rapat The Fed yang memberikan gambaran bahwa beberapa pejabat The Fed ingin menurunkan suku bunga tahun ini,” ujar Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, dalam kajiannya di Jakarta, Kamis, 9 Oktober 2025.

Dari kancah internasional, pelaku pasar menantikan isyarat kebijakan baru dari The Fed, setelah risalah rapat September 2025 menunjukkan bahwa para anggota sepakat risiko di pasar tenaga kerja telah meningkat cukup, sehingga memungkinkan penurunan suku bunga, meski tetap berhati-hati menghadapi inflasi yang persisten.

Selain itu, pasar juga bereaksi positif setelah rencana perdamaian fase pertama antara Israel dan Hamas diumumkan. Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyatakan bahwa Israel dan Hamas telah menyepakati fase pertama rencana perdamaian.

Artikel Terkait