sekilas.co – Dokter spesialis anak, Dr. Ian Suryadi Suteja, M.Med Sc, Sp.A, menjelaskan bahwa peralihan musim dari kemarau ke hujan atau pancaroba dapat memengaruhi penurunan daya tahan tubuh.
Menurutnya, baik anak-anak maupun orang dewasa rentan sakit karena pada musim pancaroba terjadi perubahan cuaca yang cukup ekstrem.
“Di musim pancaroba seperti ini, daya tahan tubuh seseorang cenderung menurun, karena tubuh sedang berusaha menyesuaikan diri dengan perubahan cuaca yang ekstrem,” ujar Dr. Ian dalam acara diskusi kesehatan di Jakarta, Jumat.
Dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta itu menjelaskan bahwa pada musim pancaroba, cuaca berubah terlalu ekstrem dan suhu mengalami fluktuasi tekanan.
Kondisi ini, lanjut Dr. Ian, membuat tubuh menyesuaikan diri sehingga terjadi serangkaian perubahan metabolisme yang bisa menimbulkan stres.
“Karena tubuh kita mengalami stres, kemampuan tubuh untuk memproduksi antibodi menjadi berkurang. Seharusnya tubuh bisa menghasilkan antibodi cukup, tapi karena stres, tubuh tidak lagi fokus membentuk daya tahan tubuh, sehingga daya tahan menurun,” ujarnya.
Dokter yang berpraktik di Tzu Chi Hospital itu menambahkan, pada musim pancaroba terjadi perubahan tekanan udara yang lebih tinggi atau ekstrem, sehingga virus lebih cepat menyebar.
Menurutnya, virus dan bakteri biasanya mengendap di dekat permukaan tanah, sehingga lebih mudah terhirup manusia.
“Dengan perubahan ini, angin berhembus lebih cepat, sehingga kuman lebih mudah menyebar. Jadi, serangkaian perubahan cuaca ini membuat virus dan kuman lebih gampang berpindah,” ujarnya.
Lebih lanjut, Dr. Ian menambahkan, pada musim pancaroba sangat penting untuk menjaga daya tahan tubuh dengan menjalani perilaku hidup bersih dan sehat, seperti memakai masker, rajin mencuci tangan, serta mengonsumsi makanan bergizi.
“Perbanyak konsumsi vitamin, seperti vitamin C, vitamin D, dan zinc, karena dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Ke mana pun pergi, sebaiknya pakai masker. Jika batuk atau pilek sudah mengganggu, sebaiknya cuti dulu dari sekolah atau kerja,” jelasnya.





