Sekilas.co – Mercedes-AMG tengah menjajaki pengembangan versi listrik dari mobil sport coupé AMG GT, setelah sebelumnya mengonfirmasi rencana menghadirkan penerus Coupé GT empat pintu bertenaga listrik pada tahun depan.
Menurut laporan Autocar pada Senin (15/9), AMG menyatakan bahwa model ini akan menjadi kendaraan pertama yang menggunakan platform AMG.EA 800V, yang juga akan diaplikasikan pada super-SUV baru mereka yang dijadwalkan rilis pada 2027.
Pemimpin AMG, Michael Schiebe, menjelaskan bahwa saat ini timnya tengah menilai kelayakan pengembangan GT dua pintu bertenaga baterai.
“Ada diskusi yang bersifat emosional dan rasional,” ujarnya di pameran otomotif Munich, Jerman.
“Secara emosional, ya, ini sesuatu yang harus dilakukan. Namun pertanyaannya adalah apakah pasar cukup besar untuk membenarkan investasi yang dibutuhkan. Dari sisi teknologi, kami sudah tahu caranya,” tambah Schiebe.
AMG menargetkan segmen konsumen tertentu untuk pemasaran mobil ini. Schiebe menekankan bahwa kendaraan bermesin pembakaran internal biasanya dibeli sebagai mobil kedua bagi mereka yang menyukai pengalaman berkendara.
“Jadi versi listriknya juga harus fokus pada hal tersebut,” kata Schiebe.
Dia menegaskan bahwa perusahaan belum menentukan waktu pasti peluncuran dan tetap “fleksibel” dalam merencanakan pemasaran.
“Saat ini kami sedang mempelajari kondisi pasar, kemudian akan mendefinisikan target dan gambaran dari mobil yang sangat spesifik ini,” ujarnya.
Mercedes sebelumnya pernah membangun versi listrik dari AMG SLS lama, yang digunakan untuk mencetak rekor lap kendaraan listrik di Nürburgring. Namun, mobil tersebut hanya diproduksi dalam jumlah sangat terbatas dan dipensiunkan tanpa penerus langsung.
Jika disetujui, Schiebe mengatakan bahwa mobil coupé listrik baru ini akan dijual berdampingan dengan model bermesin pembakaran internal.
“Saya bisa bilang, kami sangat sukses dengan GT dua pintu bermesin pembakaran kami,” ujarnya.
“Jadi, fokus kami tetap pada itu dulu, kemudian baru melihat waktu yang tepat untuk meluncurkan EV dua pintu,” tambahnya.
Ia menegaskan bahwa perusahaan ingin mencapai kesuksesan dari sisi teknologi, performa, dan ekonomi.
“Kami melakukan apapun yang, katakanlah, sepadan dengan investasinya. Saat ini, saya bisa bilang, kami lebih sukses berinvestasi pada platform mesin pembakaran dua pintu kami dibandingkan pada sisi listrik,” kata Schiebe.
“Tapi di sini kami fleksibel, sangat fleksibel, karena kami terus meninjau dan mempelajari portofolio kami,” ia menambahkan.
Schiebe juga menyinggung kemungkinan model semacam itu bisa dipasarkan sebagai kendaraan untuk memperkuat citra merek, meskipun kelayakan komersialnya belum jelas.
“Terkadang, Anda membuat mobil yang sebenarnya bukan yang paling menguntungkan, tetapi tetap penting bagi merek. Rasanya, Anda perlu melakukannya karena mobil itu membentuk identitas merek,” ujarnya.
Jika AMG benar-benar membangun GT versi listrik, mobil ini akan menjadi pesaing bagi Maserati Granturismo Folgore, yang saat ini merupakan satu-satunya supercoupé EV yang dijual.
Pesaing lainnya masih berasal dari segmen bermesin pembakaran internal, seperti Porsche 911, Aston Martin Vantage, dan Ferrari Amalfi.





