Menteri Perindustrian Beberkan Rahasia Sukses Industri Furnitur

foto/istimewa

sekilas.co – Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, menyatakan bahwa ketersediaan sumber daya manusia terampil dalam teknologi industri 4.0 menjadi kunci keberhasilan sektor furnitur.

“SDM ini tidak hanya menjadi tulang punggung akselerasi implementasi industri furnitur di Indonesia, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan daya saing sektor ini secara nasional,” ujar Agus Gumiwang dalam keterangan tertulis, Rabu, 15 Oktober 2025.

Baca juga:

Agus Gumiwang menyebutkan bahwa data Kementerian Perindustrian pada 2024 mencatat pertumbuhan industri furnitur sebesar 2,07 persen. Peningkatan ini mendorong pertumbuhan sektor industri agro hingga 5,20 persen.

Sementara itu, menurut Expert Market Research, nilai pasar global industri furnitur mencapai US$ 660 miliar dan diproyeksikan tumbuh 4,9 persen per tahun pada periode 2025–2034.

Melihat potensi ini, Agus Gumiwang menyatakan bahwa Kementerian Perindustrian berkomitmen untuk terus mendorong pengembangan sumber daya manusia di industri furnitur nasional melalui pendidikan vokasi di bawah binaan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI).

Baru-baru ini, BPSDMI melalui Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu Kendal (Polifurneka) bekerja sama dengan perusahaan perangkat lunak asal Austria, CAD+T, menggelar Talent Camp Asia 2025.

Agus Gumiwang menyebutkan bahwa program yang berlangsung pada 6–10 Oktober 2025 ini menjadi ajang pembelajaran penggunaan perangkat lunak CAD+T sekaligus kompetisi desain furnitur berbasis teknologi digital.

Kepala BPSDMI, Masrokhan, mengatakan acara ini diikuti sekitar 40–50 peserta yang terdiri dari siswa SMA/SMK dan mahasiswa dari berbagai negara di Asia. Sementara para pelatih berasal dari Austria dan Filipina.

Regional Director CAD+T Australasia PTY/LTD, William Dedella, menyatakan bahwa Talent Camp Asia bertujuan memberikan pengalaman nyata kepada mahasiswa dan profesional muda untuk memahami sinergi antara desain modern dan manufaktur melalui teknologi CAD/CAM terkini.

Selain mempelajari penggunaan perangkat lunak CAD+T, peserta mengikuti kompetisi desain furnitur. Pada hari terakhir, karya desain terbaik diproduksi secara langsung menjadi prototipe menggunakan mesin CNC FELDER di gedung workshop Polifurneka.

Artikel Terkait