Lebih Tinggi dari Yoghurt 7 Produk Susu Kaya Probiotik

foto/ilustrasi

sekilas.co – Selama ini, banyak orang percaya bahwa yoghurt adalah “raja” probiotik, padahal kenyataannya tidak sesederhana itu. Probiotik, yaitu mikroorganisme hidup yang bermanfaat bagi pencernaan dan sistem imun, memang banyak terkandung dalam yoghurt, tetapi bukan berarti minuman ini satu-satunya yang memiliki kandungan tersebut.

Ternyata, ada beberapa produk susu lain yang tinggi probiotik dan bahkan menyimpan lebih banyak mikroorganisme bermanfaat, sehingga manfaat kesehatannya bisa melebihi yoghurt!

Baca juga:

Dilansir dari Health, berikut 7 produk susu alternatif yang bisa menjadi pilihan andalan untuk menjaga keseimbangan mikrobioma tubuhmu.

Kefir

Kefir adalah minuman hasil fermentasi susu dengan rasa asam khas dan tekstur agak kental. Minuman probiotik ini dibuat dengan memfermentasi susu menggunakan butiran kefir—kumpulan mikroorganisme hidup yang terdiri dari bakteri baik dan ragi. Kandungan gizinya sangat lengkap, mulai dari probiotik melimpah hingga protein, kalsium, vitamin B12, dan vitamin A.

Dibandingkan dengan yoghurt, kefir lebih unggul dalam jumlah probiotik. Satu cangkir kefir bisa mengandung hingga 30 miliar CFU (unit pembentuk koloni) probiotik, jauh melebihi kebanyakan yoghurt yang beredar di pasaran.

Kefir bahkan mengandung lebih dari 50 jenis probiotik bermanfaat, termasuk bakteri asam laktat seperti Lactobacillus, Lactococcus, dan Streptococcus. Kamu bisa menikmati kefir langsung sebagai camilan sehat, atau mencampurnya ke dalam sereal dan smoothie untuk menambah rasa sekaligus manfaat kesehatan.

Cottage Cheese

Cottage cheese adalah jenis keju segar yang dibuat dari dadih susu sapi yang telah dipasteurisasi. Selain kaya protein, kalsium, selenium, dan vitamin B12, cottage cheese juga bisa menjadi sumber probiotik yang baik jika mengandung kultur hidup dan aktif.

Menariknya, satu cangkir cottage cheese bisa mengandung beberapa miliar unit probiotik (CFU), bahkan lebih tinggi dibanding banyak yoghurt. Beberapa strain probiotik yang biasanya ada di cottage cheese meliputi Lactobacillus acidophilus, Bifidobacterium animalis BB-12, Lactobacillus casei, dan Lactobacillus rhamnosus LB3.

Cara menikmatinya cukup fleksibel. Kamu bisa menambahkan buah untuk rasa manis, mencampurnya dengan rempah sebagai saus gurih, atau menggunakannya sebagai bahan tambahan pada smoothie, telur, dan panekuk agar kandungan proteinnya lebih tinggi.

Krim Asam

Sour cream, atau krim asam, adalah produk olahan susu dengan tekstur kental dan rasa asam khas. Produk ini dihasilkan melalui fermentasi krim menggunakan bakteri asam laktat, serta mengandung nutrisi penting seperti kalsium dan vitamin A.

Menariknya, sour cream yang mengandung kultur hidup dan aktif bisa menjadi sumber probiotik yang sangat tinggi. Bahkan, satu cangkirnya dapat mengandung lebih dari 20 miliar CFU (unit pembentuk koloni), menjadikannya alternatif yang tak kalah hebat dibandingkan yoghurt. Beberapa strain probiotik di dalamnya, seperti Lactobacillus acidophilus dan Bifidobacterium lactis, diketahui bermanfaat untuk menjaga kesehatan pencernaan dan memiliki efek anti-inflamasi.

Sour cream juga cukup serbaguna dalam penggunaannya. Produk ini bisa dinikmati sebagai topping untuk hidangan seperti chili, kentang panggang, atau taco bowl, atau dicampurkan ke dalam sup, saus salad, maupun kue panggang untuk menambah cita rasa sekaligus manfaatnya.

Yakult

Yakult adalah minuman probiotik asal Jepang yang dibuat dari fermentasi susu tanpa lemak menggunakan bakteri khusus Lactobacillus casei strain Shirota. Minuman ini memiliki rasa manis dan asam yang khas karena kandungan gula tambahan yang pas.

Bakteri yang digunakan bukan sembarangan; strain eksklusif ini telah diteliti dan terbukti bermanfaat untuk kesehatan pencernaan, mendukung sistem imun, serta membantu meredakan masalah seperti sembelit. Cara menikmatinya pun fleksibel—kamu bisa langsung meminumnya atau mencampurkannya ke dalam jus dan smoothie agar sensasi kesegarannya makin terasa.

Labneh

Labneh adalah produk susu khas Timur Tengah yang dibuat dengan menyaring yoghurt untuk memisahkan cairan whey. Proses ini menghasilkan tekstur kental dan lembut, dengan rasa asam yang mirip greek yogurt.

Beberapa jenis labneh bahkan mengandung miliaran unit probiotik hidup (CFU) dalam setiap sajian—jumlah yang bisa melebihi banyak yoghurt komersial. Sama seperti yoghurt, labneh mengandung strain probiotik seperti Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus, yang bermanfaat bagi kesehatan pencernaan.

Labneh sangat fleksibel untuk dinikmati. Bisa dijadikan saus celupan sehat untuk sayuran dan roti pita, olesan gurih untuk roti atau bagel, atau bahan pengental alami untuk saus dan dressing.

Buttermilk Kultur

Buttermilk kultur adalah minuman susu fermentasi yang dibuat dengan menambahkan bakteri asam laktat ke dalam susu. Proses fermentasi ini menghasilkan rasa asam yang segar dan tekstur lebih kental dibandingkan susu biasa. Selain kaya probiotik, buttermilk juga mengandung protein, vitamin B, dan kalsium, menjadikannya minuman yang bermanfaat bagi tubuh.

Kandungan probiotiknya bisa bervariasi, tetapi penelitian menunjukkan bahwa dalam satu cangkir buttermilk kultur terdapat sekitar 2,5 miliar unit bakteri hidup (CFU), angka yang cukup tinggi untuk mendukung kesehatan pencernaan.

Jenis probiotik yang umum terdapat dalam buttermilk antara lain Lactococcus lactis, Lactobacillus acidophilus, dan Lactobacillus casei, yang semuanya dikenal membantu menjaga fungsi pencernaan. Buttermilk kultur bisa dinikmati langsung sebagai minuman segar, dicampurkan ke dalam adonan kue seperti pancake atau muffin, atau digunakan sebagai bahan dasar dressing salad dan bumbu marinasi daging.

Skyr

Skyr adalah produk susu fermentasi khas Islandia yang dibuat dari susu tanpa lemak dan kultur bakteri baik. Dibandingkan yoghurt biasa, skyr memiliki kandungan protein lebih tinggi dan tetap menyediakan nutrisi penting seperti kalsium. Teksturnya kental dengan rasa lembut dan sedikit asam, membuatnya padat namun tetap menyegarkan.

Dari sisi probiotik, skyr mengandung beberapa miliar bakteri hidup per cangkir, jumlah yang umumnya setara dengan yoghurt. Bakteri baik dalam skyr mencakup kultur khas Islandia seperti Streptococcus thermophilus islandicus, serta Lactobacillus dan Bifidobacterium.

Skyr bisa dinikmati dengan berbagai cara. Tambahkan kacang, buah beri, dan madu untuk sarapan sehat, atau gunakan sebagai bahan tambahan agar sup dan saus menjadi lebih creamy.

Artikel Terkait