Sekilas.co – Latihan Interval Intensitas Tinggi, atau yang lebih dikenal dengan HIIT (High Intensity Interval Training), kini menjadi tren di kalangan pecinta olahraga dan mereka yang ingin menurunkan berat badan. Latihan ini terkenal karena efisiensinya membakar kalori dalam waktu singkat.
Menurut Dr. Ardi Santoso, ahli kebugaran dari Jakarta, HIIT merupakan kombinasi periode latihan intensitas tinggi yang singkat diikuti dengan periode istirahat atau intensitas rendah. “Metode ini sangat efektif meningkatkan metabolisme dan daya tahan tubuh, jelas Dr. Ardi.
Salah satu keunggulan HIIT adalah durasi latihannya relatif singkat, biasanya 20 30 menit. Meskipun singkat, HIIT mampu membakar kalori lebih banyak dibandingkan olahraga kardio tradisional seperti jogging selama satu jam.
Latihan HIIT dapat mencakup berbagai gerakan, seperti sprint, jumping jack, squat jump, atau burpees. Pengulangan gerakan ini dalam interval tertentu membuat tubuh bekerja maksimal dalam waktu singkat.
Selain membakar kalori, HIIT juga meningkatkan fungsi kardiovaskular dan kekuatan otot. Banyak studi menunjukkan bahwa latihan ini membantu mengurangi lemak tubuh, terutama di area perut, sekaligus meningkatkan massa otot.
HIIT dapat dilakukan di rumah maupun di gym, tanpa alat khusus. Bahkan, banyak pelatih menyarankan HIIT bagi mereka yang sibuk, karena hanya membutuhkan sedikit waktu namun memberikan hasil signifikan.
Namun, Dr. Ardi menekankan pentingnya pemanasan dan pendinginan sebelum dan sesudah HIIT. Latihan intensitas tinggi bisa membahayakan jika tubuh tidak siap, jadi selalu lakukan pemanasan minimal 5 10 menit, katanya.
Kesimpulannya, Latihan Interval Intensitas Tinggi (HIIT) adalah pilihan ideal bagi mereka yang ingin membakar lemak, meningkatkan stamina, dan menjaga kebugaran tubuh. Dengan metode yang tepat, HIIT dapat dilakukan oleh pemula maupun atlet profesional, membuatnya menjadi favorit di dunia fitness modern.
