Sekilas.co – Nama Calista Amore Manurung, mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana (FK Unud), mendadak menjadi sorotan publik setelah disebut-sebut dalam kasus dugaan perundungan terhadap Timothy Anugerah, seorang mahasiswa kedokteran yang meninggal dunia.
Calista diketahui merupakan mahasiswa profesi dokter (koas) yang saat ini sedang menjalani masa pendidikan di RSUP Prof. Ngoerah, Bali. Sebelum kasus ini mencuat, Calista dikenal cukup aktif dalam kegiatan akademik maupun organisasi di lingkungan kampus FK Unud.
Ia juga beberapa kali terlihat menghadiri kegiatan resmi fakultas dan membagikan momen kebersamaan bersama teman sejawat melalui akun media sosial pribadinya.
Namun, situasi berubah drastis setelah nama Calista muncul dalam percakapan yang beredar luas di media sosial. Dalam tangkapan layar yang tersebar, Calista diduga menulis pesan dengan nada mengejek terkait peristiwa yang menimpa Timothy Anugerah. Isi pesan tersebut dianggap tidak pantas oleh banyak pihak, terlebih datang dari seorang calon dokter yang sedang menempuh pendidikan profesi.
Kalimat dalam isi chat yang beredar itulah yang kemudian memicu kemarahan publik dan warganet di berbagai platform, termasuk X (Twitter) dan Instagram. Banyak yang menilai pesan tersebut mencerminkan kurangnya empati terhadap korban dan keluarga, serta tidak sesuai dengan etika profesi kedokteran yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
Sejak unggahan itu viral, akun media sosial pribadi milik Calista Amore Manurung mendadak hilang atau dinonaktifkan. Beberapa akun keluarga dan teman dekatnya juga tampak menonaktifkan akun mereka untuk sementara. Publik pun ramai-ramai mencari informasi mengenai latar belakang Calista dan riwayat pendidikannya di FK Unud.
Berdasarkan informasi yang beredar di berbagai forum daring, Calista merupakan salah satu mahasiswi angkatan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana yang dikenal cerdas dan berprestasi. Ia sempat menuliskan beberapa unggahan motivasi tentang dunia medis di akun pribadinya sebelum akhirnya menghapus jejak digitalnya setelah kasus ini.





