sekilas.co – MENTERI Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi menyatakan lembaganya berupaya mencukupi kebutuhan perempuan korban banjir bandang di Sumatera. Menurut dia, kebutuhan ini penting karena perempuan memiliki keperluan yang berbeda dari pria.
“Kebutuhan reproduksi perempuan berbeda dengan laki-laki, seperti pembalut dan pakaian dalam,” kata Arifah saat ditemui di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Senin, 8 Desember 2025.
Arifah menambahkan, lembaganya juga akan memenuhi kebutuhan anak–anak yang terdampak banjir di Sumatera. Semua kebutuhan untuk perempuan dan anak–anak segera dipenuhi oleh pemerintah. “Makanan untuk anak–anak berbeda dengan orang dewasa. Ini juga sudah disediakan pemerintah dengan berbagai upaya maksimal,” ucapnya.
Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) mencatat peningkatan jumlah korban meninggal akibat banjir Sumatera pada hari ini. Perkembangan ini disampaikan dalam rapat kerja antara Basarnas dan Komisi V DPR.
Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii, melaporkan jumlah korban jiwa di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat mencapai 974 orang. “Update pukul 08.00 tadi pagi, jumlah korban meninggal total ada 974 jiwa,” kata Syafii di Kompleks DPR, Jakarta, Senin.
Adapun korban yang masih dalam pencarian sebanyak 298 orang. Jumlah korban yang telah dievakuasi menurut Basarnas adalah 10.957 orang, dan korban selamat sebanyak 9.983 orang.
Syafii menyebut data Basarnas memiliki selisih dengan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), namun ia optimistis angka korban bencana akhirnya akan sama.
“Jumlah korban meninggal saat ini 974 orang masih ada selisih dengan data BNPB. Namun, kami yakinkan data ini nantinya akan sama,” ujarnya.
Menurut Syafii, BNPB mengumpulkan data korban dari berbagai sumber, sementara Basarnas menghimpun laporan dari Search and Rescue (SAR) Mission Coordinator di Aceh, Medan, Nias, hingga Padang.





