sekilas.co – Banyak orang menyadari bahwa seiring bertambahnya usia, tubuh akan mengalami penurunan kepadatan dan massa tulang secara alami. Namun, sayangnya masih banyak yang belum benar-benar memahami bagaimana cara mencegahnya sejak dini. Tanpa disadari, sejumlah kebiasaan sederhana yang sering dilakukan setiap hari justru dapat mempercepat pengeroposan tulang, bahkan di usia muda sekalipun.
Padahal, menjaga kesehatan tulang bukan hanya urusan orang lanjut usia. Tulang yang kuat adalah fondasi utama tubuh untuk tetap aktif, bergerak bebas, dan produktif di masa depan. Para ahli mengingatkan bahwa gaya hidup modern yang serba cepat sering membuat generasi muda mengabaikan kebutuhan nutrisi dan aktivitas fisik yang penting untuk menjaga tulang tetap sehat.
Salah satu faktor utama yang memengaruhi kesehatan tulang adalah pola makan. Banyak orang, terutama dari kalangan muda, lebih sering memilih makanan cepat saji yang rendah nutrisi dan mengabaikan asupan penting seperti kalsium, protein, dan vitamin D. Padahal, kalsium berfungsi memperkuat struktur tulang, sementara vitamin D membantu tubuh menyerap kalsium dengan lebih efisien. Protein pun berperan penting karena hampir 50% volume tulang terdiri dari protein yang menjaga elastisitas dan kekuatannya.
Menurut Dr. Chhaya Makhija, MD, DipABLM, seorang ahli endokrinologi sekaligus CEO Unified Endocrine and Diabetes Care, Kekurangan nutrisi seperti kalsium dan vitamin D akan mempercepat proses pengeroposan tulang. Bahkan, kondisi malabsorpsi di mana tubuh tidak dapat menyerap nutrisi dengan baik bisa memperparahnya. Selain itu, vitamin K juga berperan penting karena membantu aktivasi protein yang mengikat mineral seperti kalsium ke dalam struktur tulang, membuatnya lebih padat dan kuat.
Selain dari makanan, kurang berolahraga juga menjadi salah satu penyebab utama tulang mudah rapuh. Aktivitas fisik seperti berjalan cepat, naik tangga, menari, atau olahraga beban ringan terbukti dapat menstimulasi pertumbuhan tulang baru. Latihan kekuatan dan olahraga beban sangat efektif untuk meningkatkan massa tulang, kekuatan otot, dan keseimbangan tubuh, ujar Dr. Makhija. Aktivitas ini juga membantu mencegah risiko jatuh yang dapat menyebabkan patah tulang, terutama saat seseorang menua.
Kebiasaan buruk lain yang tak kalah berbahaya adalah merokok. Kandungan nikotin dalam rokok terbukti dapat mengurangi aliran darah ke jaringan tulang dan memperlambat fungsi sel pembentuk tulang. Akibatnya, tulang menjadi lebih rapuh dan rentan mengalami pengeroposan dini. Data dari Healthline menunjukkan bahwa perokok memiliki risiko osteoporosis lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak merokok, karena proses pembentukan tulang baru berjalan lebih lambat dan keseimbangan mineral tubuh terganggu.
Tak hanya rokok, konsumsi kafein berlebihan juga berpotensi mengganggu penyerapan kalsium dalam tubuh. Kafein yang terdapat dalam kopi, teh, atau minuman energi dapat menghambat proses penyerapan kalsium di saluran pencernaan. Namun, bukan berarti kamu harus berhenti total mengonsumsi kopi atau teh. Menurut Verywell Health, konsumsi kafein hingga 400 mg per hari (setara empat cangkir kopi atau lima kaleng minuman energi) masih tergolong aman bagi sebagian besar orang. Kuncinya adalah menjaga keseimbangan dan tidak berlebihan.
Kesehatan tulang sejatinya merupakan cerminan gaya hidup secara keseluruhan. Pola makan seimbang, cukup berolahraga, istirahat cukup, serta menjauhi kebiasaan buruk seperti merokok dan konsumsi kafein berlebihan, akan membantu memperkuat tulang sejak muda. Mulailah memperbaiki kebiasaan dari sekarang karena mencegah jauh lebih mudah daripada mengobati. Dengan disiplin menjaga gaya hidup sehat, kamu bisa memiliki tulang yang kuat, postur yang tegap, dan tetap aktif hingga usia lanjut.





