Jangan Biarkan Gigi Berlubang Lama, Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

sekilas.co – Menjaga kesehatan gigi dan mulut bukan hanya soal penampilan atau rasa percaya diri, tetapi juga berhubungan erat dengan kesehatan jantung dan otak. Studi terbaru menunjukkan bahwa gigi berlubang dan penyakit gusi dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami stroke secara signifikan.

Hubungan Antara Kesehatan Mulut dan Risiko Stroke

Selama ini, para ahli telah lama mengaitkan kesehatan mulut dengan berbagai penyakit kronis seperti diabetes dan demensia. Kini, hasil penelitian terbaru yang dilakukan oleh Universitas South Carolina menambahkan bukti kuat bahwa penyakit gusi dan karies gigi (gigi berlubang) juga dapat menjadi pemicu serius stroke.

Menurut Dr. Souvik Sen, Ketua Departemen Neurologi di University of South Carolina, “Orang dengan karies gigi dan penyakit gusi memiliki risiko stroke hampir dua kali lipat dibandingkan mereka yang memiliki kesehatan mulut yang baik, bahkan setelah mempertimbangkan faktor risiko kardiovaskular,” seperti yang dikutip dari Science Alert, Kamis (13/11/2025).

Studi Panjang Selama 21 Tahun: Bukti Kuat Hubungan Kesehatan Gigi dan Otak

Penelitian besar ini melibatkan 5.986 orang dewasa dengan rata-rata usia 63 tahun yang tidak memiliki riwayat stroke, penyakit jantung, atau gangguan serius lainnya. Selama 21 tahun masa observasi, para peneliti menelusuri bagaimana kondisi kesehatan gigi dan gusi dapat memengaruhi risiko stroke.

Setelah memperhitungkan faktor lain seperti indeks massa tubuh (IMT), kebiasaan merokok, serta gaya hidup, hasil penelitian menunjukkan temuan mencengangkan:

Penderita penyakit gusi memiliki risiko stroke 44% lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang memiliki gusi sehat.
Sementara orang dengan kombinasi penyakit gusi dan gigi berlubang memiliki risiko stroke hingga 86% lebih tinggi.

Dalam kelompok dengan kesehatan mulut baik, hanya 4,1% yang mengalami stroke. Namun, angka ini melonjak menjadi 6,9% pada penderita radang gusi, dan bahkan mencapai 10% pada mereka yang mengalami penyakit gusi serta gigi berlubang secara bersamaan.

Bagaimana Gigi Berlubang Bisa Picu Stroke?

Meski penelitian ini belum membuktikan hubungan sebab-akibat langsung, para ilmuwan menemukan penjelasan biologis yang masuk akal. Penyebab utamanya adalah peradangan kronis dan penyebaran bakteri dari mulut ke aliran darah.

Bakteri yang berasal dari infeksi gigi atau gusi bisa masuk ke dalam pembuluh darah, kemudian menempel pada dinding arteri, dan memicu pembentukan plak. Penumpukan plak ini berpotensi menyebabkan penyumbatan aliran darah ke otak, yang dikenal sebagai stroke iskemik.

Selain itu, reaksi inflamasi kronis akibat infeksi di rongga mulut juga dapat memicu pelepasan zat kimia yang memperburuk kondisi pembuluh darah, meningkatkan risiko terjadinya kerusakan otak permanen. Menariknya, penelitian ini juga menunjukkan bahwa pemeriksaan gigi rutin berperan besar dalam pencegahan. Peserta yang secara teratur datang ke dokter gigi terbukti memiliki:

81% risiko lebih rendah mengalami kombinasi penyakit gusi dan gigi berlubang.
29% risiko lebih rendah mengalami penyakit gusi saja.

Secara keseluruhan, mereka yang mengalami gangguan kesehatan gigi memiliki 36% risiko lebih tinggi untuk mengalami kejadian kardiovaskular besar, termasuk serangan jantung dan stroke fatal, dibandingkan mereka yang memiliki gigi sehat.

Dr. Sen menegaskan, “Menjaga kesehatan mulut bisa menjadi bagian penting dalam strategi pencegahan stroke. Jangan menunggu sampai gigi rusak parah untuk datang ke dokter gigi.”

Tanda-Tanda Penyakit Gusi dan Karies yang Harus Diwaspadai

Banyak orang mengabaikan tanda-tanda awal penyakit gusi atau karies gigi karena dianggap sepele. Padahal, deteksi dini bisa mencegah komplikasi yang lebih berbahaya. Berikut adalah gejala yang perlu diperhatikan: