Insiden Mobil MBG Tabrak Siswa SDN Kalibaru, Begini Fakta Lengkapnya

foto/istimewa

sekilas.co Mobil milik Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) menabrak sejumlah siswa di SD Negeri 01 Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, pada Kamis pagi, 11 Desember 2025. Mobil tersebut digunakan untuk mengantar paket makanan gratis dari satuan pelayanan pemenuhan gizi ke sekolah-sekolah di sekitar area dapur.

Gubernur Jakarta, Pramono Anung, menjelaskan mobil MBG ini sebenarnya rutin datang ke SDN 01 Kalibaru untuk mengantarkan makan gratis. Namun saat insiden terjadi, sopir yang mengendarai mobil berbeda dari sopir yang biasanya bertugas. “Sopir pengganti,” ujarnya.

Baca juga:

Sopir pengganti ini diketahui bekerja untuk yayasan yang memiliki dua dapur MBG, yaitu SPPG Kalibaru dan SPPG Walangsari. Yayasan tersebut memiliki dua sopir tetap dan satu sopir pengganti berinisial AI.

Insiden mobil MBG menabrak puluhan siswa ini kemudian menarik perhatian publik. Berikut rangkuman fakta mulai dari kronologi, dugaan penyebab, hingga jumlah korban:

1. Kronologi

Wakil Kepala SDN 01 Kalibaru, Turah, mengatakan sebanyak 572 murid sedang berkumpul di halaman sekolah sebelum mobil MBG menerobos pagar dan menabrak sejumlah siswa. Saat itu, ratusan murid mengikuti kegiatan literasi pagi.

Tak lama kemudian, mobil MBG berwarna putih susu menabrak pagar sekolah, mengenai beberapa siswa dan seorang guru. Menurut Turah, anakanak yang berada di sisi kiri halaman menjadi korban.

Sopir bergegas keluar dari mobil setelah menabrak puluhan siswa. Turah menambahkan, sopir ini berbeda dengan yang biasa bertugas di sekolahnya.

Para guru segera mengevakuasi korban dan meminta siswa lainnya masuk ke kelas. “Setelah itu, kami menghubungi orang tua masing-masing murid untuk menjemput,” kata Turah pada Kamis, 11 Desember 2025.

2. Dugaan Penyebab

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menyatakan dugaan sementara penyebab insiden ini adalah kurangnya pengalaman sopir pengganti. Ia menjelaskan sopir tersebut memiliki SIM, namun baru bertugas beberapa hari setelah sopir utama berhalangan karena sakit.

Menurut Dadan, insiden terjadi kemungkinan karena kesalahan sopir saat menginjak pedal gas. “Jalannya agak menanjak, dan kami perkirakan ada kepanikan ketika pindah gigi, sehingga salah menginjak pedal,” ujarnya.

Dadan menambahkan, mobil yang dikendarai masih dalam kondisi prima dan layak pakai, keluaran 2024. Mesin dan rem mobil tidak ditemukan masalah. Ia menyimpulkan, insiden ini merupakan human error, dan sopir pengganti diduga kurang bugar karena kurang tidur. “Petunjuk teknis kami sudah jelas, ini masalah human error,” katanya.

3. Jumlah Korban

Dadan Hindayana menyebut setidaknya 22 orang menjadi korban luka-luka akibat tertabrak mobil MBG, termasuk seorang guru.

Saat ini, dua siswa masih menjalani perawatan di ruang ICU RSUD Koja karena mengalami luka parah dan harus menjalani operasi tulang dan plastik. “Korban ditangani dokter saraf, dokter anak, dan dokter kosmetik,” ujar Dadan.

Selain itu, sembilan korban lain masih dirawat di berbagai fasilitas kesehatan terdekat: lima di RSUD Koja dan empat di RSUD Cilincing. Sebelas korban lainnya telah dipulangkan setelah mendapat penanganan medis.

Artikel Terkait