sekilas.co – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis pagi bergerak menguat seiring ekspektasi pelaku pasar terhadap pelonggaran kebijakan moneter di tingkat global menjelang akhir 2025.
IHSG dibuka menguat 13,50 poin atau 0,17 persen ke posisi 8.064,68. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 1,17 poin atau 0,15 persen ke posisi 773,31.
“IHSG berpotensi mengalami technical rebound hari ini, setelah kemarin bertahan di level support kuat 8.000,” ujar Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman, dalam kajiannya di Jakarta, Kamis, 16 Oktober 2025, seperti dikutip dari Antara.
Dari mancanegara, Ketua The Fed, Jerome Powell, membuka peluang pemangkasan suku bunga lebih lanjut dan mengisyaratkan bahwa program pengetatan neraca (quantitative tightening) bank sentral sudah mendekati akhir.
Komentar tersebut meningkatkan ekspektasi pelonggaran moneter tambahan pada tahun ini, dengan pasar memperkirakan pemangkasan suku bunga sekitar 48 bps hingga Desember 2025.
Di sisi lain, pelaku pasar saham masih dibayangi oleh ketegangan baru antara Amerika Serikat (AS) dan China setelah Presiden AS Donald Trump mengancam akan menerapkan embargo minyak goreng terhadap China.
Embargo ini merupakan respons atas kebijakan China yang membatasi ekspor mineral tanah jarang dan menolak membeli kedelai dari AS. Trump juga sempat menyebut rencana penerapan tarif tambahan 100 persen terhadap seluruh barang impor asal China.
Dari kawasan Eropa, akan dirilis data PDB Inggris untuk Agustus 2025 yang diperkirakan tumbuh 0,1 persen month to month (mtm) dari 0 persen (mtm) pada Juli 2025.
Dari Asia, China kembali mencatat deflasi sebesar 0,3 persen (yoy) pada September 2025, turun dari deflasi 0,4 persen (yoy) pada Agustus 2025, dan lebih rendah dari perkiraan deflasi 0,1 persen (yoy).
Di dalam negeri, utang luar negeri pada Agustus 2025 tercatat melambat menjadi US$ 431,9 miliar dibanding Juli 2025, sementara pelemahan penerimaan pajak mendorong pemerintah menimbang penurunan tarif PPN untuk menjaga daya beli.
Danantara Indonesia melakukan efisiensi besar dengan memangkas komisaris dan bonus BUMN, menghemat sekitar Rp 8,28 triliun per tahun, sedangkan Kementerian Keuangan meluncurkan kanal “Lapor Pak Purbaya” untuk memperkuat transparansi fiskal.
Pada perdagangan Rabu, 15 Oktober 2025, bursa saham Eropa ditutup variatif, antara lain Euro Stoxx 50 menguat 0,89 persen, FTSE 100 Inggris melemah 0,30 persen, DAX Jerman melemah 0,23 persen, serta CAC Prancis menguat 1,99 persen.
Bursa saham AS di Wall Street juga ditutup variatif, di antaranya S&P 500 menguat 0,40 persen ke 6.671,31, Nasdaq menguat 0,68 persen ke 24.745,70, sementara Dow Jones melemah 17,15 persen ke 46.253,46.
Bursa saham regional Asia pagi ini, antara lain indeks Nikkei menguat 349,83 poin atau 0,74 persen ke 48.032,80, Shanghai menguat 7,05 poin atau 0,16 persen ke 3.919,25, Hang Seng menguat 35,90 poin atau 0,09 persen ke 25.924,50, dan Strait Times melemah 17,61 poin atau 0,40 persen ke 4.350,07.





