sekilas.co – Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyerukan kepada pemerintah, masyarakat, dan orang tua untuk memenuhi hak anak atas kesehatan dalam rangka peringatan Hari Anak Sedunia.
“Hak anak atas kesehatan, sesuai Konvensi Hak Anak PBB, tidak hanya berarti bebas dari penyakit, tetapi juga mencakup hak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal,” ujar Ketua Pengurus Pusat IDAI, Dr. dr. Piprim Basarah Yanuarso, SpA, SubspKardio(K), dalam keterangan pers pada Kamis.
Hak anak atas kesehatan mencakup akses terhadap pelayanan kesehatan berkualitas, asupan gizi yang memadai, serta lingkungan yang aman dan bersih. “Termasuk hak anak untuk didengar pendapatnya dalam hal yang memengaruhi kehidupannya, termasuk soal kesehatan,” tambahnya.
IDAI menekankan bahwa tantangan mewujudkan kesehatan anak di Indonesia masih kompleks, meliputi masalah gizi dan stunting, imunisasi, penyakit tidak menular, kesehatan jiwa dan kesejahteraan psikososial, serta kekerasan dan eksploitasi terhadap anak.
Untuk membantu penanganan masalah gizi dan stunting, IDAI mengedukasi orang tua dan tenaga kesehatan tentang pentingnya pemenuhan kebutuhan gizi pada 1.000 Hari Pertama Kelahiran, pemberian ASI eksklusif, dan MPASI yang tepat.
Selain itu, IDAI aktif mendukung program imunisasi dan mengedukasi masyarakat agar tidak terpengaruh hoaks, serta mengampanyekan pola hidup sehat untuk mencegah penyakit tidak menular.
IDAI juga mendorong integrasi layanan kesehatan jiwa di fasilitas pelayanan primer dan meningkatkan kapasitas dokter anak dalam mendeteksi dini masalah psikologis pada anak.
Melalui Satuan Tugas Perlindungan Anak dan Satuan Tugas Remaja, IDAI berperan dalam pengidentifikasian, tata laksana, dan pelaporan kasus kekerasan terhadap anak serta advokasi pencegahan kekerasan.
Bertepatan dengan Hari Anak Sedunia setiap 20 November, IDAI mendorong pemerintah mengalokasikan anggaran memadai untuk program kesehatan anak, memperkuat sistem kesehatan, serta mengimplementasikan kebijakan yang melindungi anak dari produk berbahaya.
IDAI menyeru orang tua dan keluarga untuk menjadi mitra terbaik anak dengan memenuhi hak mereka akan gizi, pengasuhan penuh kasih sayang, stimulasi, dan imunisasi yang dibutuhkan. “Dengarkan suara mereka dan libatkan dalam keputusan yang menyangkut kesehatan mereka,” kata IDAI.
Masyarakat dan media massa juga diimbau menciptakan lingkungan aman dan sehat bagi anak, menyebarkan informasi kesehatan akurat dan bertanggung jawab, serta menghentikan stigmatisasi terhadap anak dengan penyakit tertentu.
“Kepada seluruh anggota IDAI, tingkatkan kompetensi, berikan pelayanan prima, dan jadilah advokat gigih bagi hak-hak kesehatan setiap anak Indonesia di mana pun mereka berada,” tegas IDAI.
Sekretaris Umum Pengurus Pusat IDAI, Dr. dr. Hikari Ambara Sjakti, SpA, SubspHemaOnk(K), menekankan bahwa setiap anak Indonesia berhak hidup sehat, tumbuh dan berkembang optimal, serta mendapat perlindungan. “Memastikan hak-hak ini terpenuhi bukan hanya tanggung jawab orang tua dan tenaga kesehatan, tetapi komitmen bersama sebagai bangsa,” ujarnya.





