sekilas.co – Hujan lebat yang melanda Kota Medan sejak malam hingga pagi hari menyebabkan dampak signifikan di wilayah tersebut. Hujan yang terus-menerus turun memicu banjir di beberapa lokasi, sementara meluapnya Sungai Deli dan Sungai Babura menjadi faktor utama yang memperburuk situasi.
Kedua sungai yang membelah Kota Medan ini tidak mampu menampung aliran air hujan yang cukup tinggi, sehingga air meluap dan merendam pemukiman warga. Fenomena ini semakin diperburuk oleh kehadiran Siklon Tropis Senyar, bibit siklon tropis yang terbentuk di perairan timur Aceh. Siklon ini menyebabkan peningkatan intensitas hujan yang sangat signifikan dalam beberapa hari terakhir, menciptakan kondisi cuaca ekstrem di Sumatera Utara.
Pernyataan BPBD Kota Medan
Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan menyatakan bahwa situasi cuaca ini sangat tidak dapat diprediksi, menyebabkan debit air yang tinggi di area-area rawan banjir. Kepala BPBD Kota Medan, Yunita Sari, menjelaskan bahwa hujan deras yang berlangsung sejak malam hari hingga pagi ini menyebabkan banyak wilayah terendam banjir.
“Hujan terus dari semalam, tadi malam hujannya semakin deras sampai pagi ini. Sejak tadi malam hingga pagi ini kami terus berkeliling. Banyak wilayah Kota Medan yang terendam banjir,” ujar Yunita Sari dalam keterangan pers pada Kamis (27/11).
Wilayah yang Terkena Dampak Banjir
Banjir yang melanda Kota Medan tidak hanya merendam rumah-rumah warga, tetapi juga melibatkan beberapa ruas jalan utama. Salah satu jalur vital yang terdampak adalah Jalan Letda Sujono, yang menghubungkan Kota Medan dengan Kabupaten Deli Serdang. Air menggenangi jalan tersebut dengan ketinggian yang mengganggu lalu lintas, menyebabkan ratusan kendaraan terjebak dalam genangan.
Beberapa kawasan lain yang juga terendam banjir antara lain Dr Mansyur, Setia Budi, Gatot Subroto, dan Marelan. Wilayah Medan Labuhan juga mengalami banjir yang cukup parah, memaksa ribuan warga untuk mengungsi di tengah situasi darurat ini.
Tindakan Penanganan Banjir oleh BPBD
Menghadapi situasi darurat ini, BPBD Kota Medan bergerak cepat untuk melakukan koordinasi dan pengamatan terhadap area yang tergenang. Tim BPBD berupaya memaksimalkan upaya pendataan kerusakan dan rumah-rumah yang terdampak. Selain itu, mereka juga berfokus pada upaya evakuasi dan penanganan kendaraan yang terjebak dalam banjir.
Pendataan dilakukan dengan hati-hati meskipun kondisi cuaca tidak mendukung, karena data yang akurat sangat penting untuk menentukan langkah selanjutnya dalam penanganan bencana. Pemerintah daerah juga berupaya menyiapkan tempat penampungan bagi warga yang terpaksa mengungsi, memberikan perlindungan dan bantuan yang mereka butuhkan.
Prediksi Cuaca dan Antisipasi Bencana
Pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan terkait cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi di wilayah Sumatera Utara, termasuk Kota Medan. Diperkirakan hujan lebat akan terus berlanjut dalam beberapa hari ke depan, disertai dengan kemungkinan angin kencang.
Kelembapan udara yang tinggi mendukung potensi terjadinya hujan dengan intensitas yang signifikan, berpotensi menyebabkan lebih banyak wilayah yang terdampak banjir. Oleh karena itu, sangat penting bagi masyarakat untuk mengikuti informasi terbaru dari BMKG dan pihak berwenang, serta mengambil langkah-langkah antisipatif.
Pentingnya Kesadaran Masyarakat
Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengikuti informasi cuaca yang diberikan oleh BMKG dan BPBD. Kesadaran akan risiko cuaca ekstrem dan kesiapan dalam menghadapi keadaan darurat menjadi kunci utama untuk menjaga keselamatan diri dan keluarga.
Selain itu, edukasi kepada warga juga diperlukan agar mereka lebih sadar dan waspada terhadap potensi bencana yang mungkin terjadi di masa mendatang. Dalam hal ini, koordinasi yang baik antara berbagai instansi pemerintah, masyarakat, dan organisasi kemanusiaan sangat penting dalam mengatasi banjir yang kerap melanda Kota Medan.





