Gubernur Riau Abdul Wahid Terjaring OTT KPK Pernah Bilang APBD Tunda Bayar Rp 2,2 Triliun

foto/istimewa

sekilas.co – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan terhadap Gubernur Riau, Abdul Wahid. Kabar penangkapan itu diumumkan pada Senin malam, 3 November 2025. Wahid ditangkap bersama 10 orang lainnya di Riau.

Juru bicara KPK, Budi Prasetyo, memastikan bahwa 10 orang yang ditangkap merupakan penyelenggara negara. Namun, lembaga antirasuah ini belum merilis secara resmi nama-nama yang diamankan. “Jadi nanti kami akan update juga siapa saja yang diamankan,” ucap Budi di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Senin.

Baca juga:

Adapun Abdul Wahid merupakan politikus Partai Kebangkitan Bangsa yang terpilih menjadi Gubernur Riau pada 2024. Ia meraih 1.224.193 suara dalam Pemilihan Gubernur 2024 lalu.

Pada awal masa jabatannya, ia sempat menjadi sorotan publik karena menyebut tunda bayar APBD Provinsi Riau mencapai Rp 2,2 triliun. Ia menilai ‘warisan’ utang tersebut lantaran kinerja pemerintah provinsi sebelumnya tidak mengacu pada alur yang seharusnya.

Tunda bayar Rp 2,2 triliun itu terungkap dalam agenda Forum Konsultasi Publik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Riau Tahun 2025–2029 dan Rencana Kerja Pemerintah Provinsi Riau Tahun 2026 pada 12 Maret 2025 lalu.

Abdul Wahid mengaku tak pernah melihat tunggakan sebesar itu, baik selama menjabat di DPRD maupun DPR. Menurut dia, tunda bayar paling besar setidaknya hanya Rp 200 miliar hingga Rp 250 miliar.

“Ini belum pernah sepanjang sejarah Provinsi Riau (tunda bayar Rp 2,2 triliun). Ini membuat kepala saya pusing tujuh keliling, mencari duitnya dari mana ini?” tutur dia pada 12 Maret 2025.

“Saya kemarin sudah buka semua lembar kertas kerja OPD (Organisasi Perangkat Daerah), dinolkan pun kegiatan tahun ini tidak cukup membiayai tunda bayar, dinolkan pun,” ucap dia kemudian.

Abdul Wahid lahir di Indragiri Hilir, Provinsi Riau, pada 21 November 1980. Ia bergabung dengan PKB sejak 2002. Sembari berpolitik, Wahid juga menjalankan sejumlah bisnis.

Lulusan UIN Sultan Syarif Kasim ini kemudian mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Provinsi Riau dan terpilih pada 2009. Karier politiknya terus berjalan hingga terpilih sebagai anggota DPR pada pemilihan legislatif 2019.

Wahid sebenarnya kembali melaju ke Senayan pada 2024, namun ia memutuskan untuk bertarung dalam pemilihan gubernur Provinsi Riau.

Abdul Wahid dan pasangannya, Sofyan Franyata Hariyanto, dilantik menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Riau Terpilih oleh Presiden Prabowo Subianto bersama 481 kepala daerah dari berbagai wilayah di Indonesia di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, 20 Februari 2025.

Artikel Terkait