sekilas.co – Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, menekankan ekonomi syariah sebagai penggerak utama untuk memajukan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta industri halal.
Ia menambahkan, keberadaan perbankan syariah daerah perlu terus diperkuat agar ekonomi syariah dapat berjalan optimal.
“Saya mengajak seluruh warga NTB untuk berpartisipasi dalam ekonomi syariah. Gunakan bank syariah, kembangkan produk UMKM bersertifikat halal, dan manfaatkan peluang besar yang ada di sektor ini,” ujarnya dalam pernyataan di Mataram, NTB, Senin.
Iqbal menyebutkan, potensi ekonomi syariah global mencapai 4,7 triliun dolar AS pada 2022 dan diperkirakan meningkat menjadi 6,5 triliun dolar AS pada 2027.
Menurutnya, Indonesia, sebagai salah satu negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, harus menjadi pemain utama dalam memanfaatkan ceruk ekonomi syariah ini.
“Indonesia saat ini berada di posisi ketiga setelah Malaysia dan Arab Saudi. Kami berharap ekonomi syariah Indonesia bisa menjadi yang terdepan, dan NTB siap menjadi salah satu pelopornya,” kata Iqbal.
Pemerintah terus mendorong literasi keuangan syariah agar masyarakat memahami manfaat serta karakteristik ekonomi syariah secara menyeluruh.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Agustus 2025, industri keuangan syariah di Nusa Tenggara Barat menunjukkan pertumbuhan positif. Total aset perbankan syariah mencapai Rp24,85 triliun, tumbuh 11,02 persen secara tahunan.
Dana pihak ketiga tercatat Rp16,66 triliun atau naik 9,06 persen, sementara pembiayaan perbankan syariah sebesar Rp18,23 triliun dengan porsi terbesar, 86,79 persen, disalurkan untuk pembiayaan konsumtif.





