Sekilas.co – Fashion tidak hanya sekadar pakaian yang menutupi tubuh, tetapi juga menjadi alat ekspresi diri yang kuat. Setiap pilihan busana, warna, dan aksesoris dapat mencerminkan kepribadian, suasana hati, hingga aspirasi seseorang.
Dalam era modern, fashion menjadi bahasa non-verbal yang digunakan untuk menunjukkan identitas diri. Seseorang yang mengenakan busana formal menandakan profesionalisme, sementara busana kasual atau streetwear mencerminkan kreativitas dan sikap santai.
Menurut fashion stylist, Lina Maharani, Fashion adalah medium untuk mengekspresikan siapa kita tanpa harus berbicara. Pilihan gaya, motif, dan warna bisa menyampaikan pesan tertentu kepada orang lain tentang karakter dan mood kita.
Selain itu, fashion memungkinkan seseorang untuk menunjukkan keberanian dan keunikan. Banyak individu yang memadukan gaya klasik dengan tren modern untuk menciptakan identitas visual yang berbeda dari orang lain.
Media sosial juga memainkan peran penting dalam fashion sebagai ekspresi diri. Platform seperti Instagram dan TikTok memungkinkan pengguna mengekspresikan gaya pribadi, berbagi inspirasi, dan membangun citra diri melalui konten visual.
Tidak hanya itu, fashion juga dapat menjadi sarana protes atau pernyataan sosial. Misalnya, pakaian dengan slogan tertentu, warna tertentu, atau motif yang menyuarakan isu lingkungan, kesetaraan, atau budaya.
Fashion sebagai ekspresi diri tidak selalu soal penampilan mewah. Kreativitas dalam mix-and-match, DIY fashion, atau penggunaan aksesori sederhana juga bisa menciptakan gaya yang unik dan autentik.
Dengan memahami fashion sebagai alat ekspresi diri, setiap individu dapat menampilkan kepribadian, kreativitas, dan nilai-nilai yang diyakini, sekaligus membangun rasa percaya diri yang lebih kuat dalam kehidupan sehari-hari.





