Sekilas.co – Fashion bukan sekadar pakaian, tetapi juga cerminan budaya dan sejarah manusia. Setiap era memiliki ciri khas fashion yang mencerminkan nilai sosial, ekonomi, dan politik masyarakatnya. Dari pakaian kerajaan hingga gaya jalanan modern, fashion selalu menjadi penanda zaman.
Di abad ke 18, misalnya, pakaian Eropa mencerminkan status sosial. Gaun panjang, rok berlapis, dan topi tinggi menjadi simbol kelas bangsawan, sementara masyarakat biasa mengenakan pakaian sederhana. Fashion saat itu bukan hanya soal estetika, tetapi juga identitas sosial.
Perang dan perubahan politik juga memengaruhi fashion. Selama Perang Dunia I dan II, pakaian menjadi lebih praktis dan sederhana. Wanita mulai mengenakan celana panjang dan rok pendek karena kebutuhan mobilitas, menciptakan tren baru yang menandai era modernisasi.
Di era 1960 an, fashion menjadi medium ekspresi diri dan perlawanan terhadap norma sosial. Miniskirt, motif psychedelic, dan gaya hippie mencerminkan kebebasan, kreativitas, dan perubahan nilai budaya. Generasi muda menggunakan fashion sebagai bentuk identitas kolektif.
Selain itu, fashion selalu mencerminkan perkembangan teknologi. Material sintetis, denim, dan kain ringan menjadi populer seiring kemajuan industri tekstil. Hal ini memungkinkan munculnya gaya pakaian baru dan lebih terjangkau untuk masyarakat luas.
Fashion juga mencerminkan globalisasi. Seiring perdagangan dan budaya pop, tren dari satu negara dapat memengaruhi gaya di belahan dunia lain. Contohnya, kimono Jepang dan batik Indonesia kini diapresiasi secara internasional dan menjadi bagian dari fashion global.
Sejarawan fashion menekankan pentingnya memahami konteks sosial dan budaya setiap era untuk mengapresiasi tren pakaian. Fashion bukan hanya soal estetika, tetapi juga sejarah hidup manusia, simbol identitas, dan cara mengekspresikan nilai-nilai masyarakat.
Dengan memahami fashion dalam konteks sejarah, masyarakat modern dapat lebih menghargai warisan budaya dan inovasi desain dari masa ke masa. Fashion tetap menjadi jendela yang memvisualisasikan perjalanan sejarah manusia, sekaligus inspirasi untuk tren masa depan.





