Sekilas.co – Penantian para gamer penggemar extraction shooter akhirnya hampir berakhir. Kabar terbaru menyebutkan bahwa Escape from Tarkov akan segera merilis versi 1.0 pada 15 November 2025, dan versi ini juga akan tersedia di Steam, platform distribusi game yang populer di kalangan pemain PC.
Meski begitu, ada kabar yang kurang menyenangkan bagi para pemain lama yang sudah memiliki game ini. Dilaporkan bahwa mereka yang ingin memainkan Escape from Tarkov melalui Steam harus membeli kembali gamenya, meskipun sebelumnya sudah memiliki versi asli. Situasi ini menimbulkan pertanyaan di kalangan komunitas gamer: mengapa pembelian ulang diperlukan, dan bagaimana hal ini akan mempengaruhi para pemain setia yang sudah menantikan perilisan resmi versi 1.0?
Pemain Escape from Tarkov Harus Beli Lagi Game Jika Ingin Bermain di Steam
Escape from Tarkov kini sudah memiliki halaman resmi di Steam, yang berarti para pemain dapat membeli dan memainkan game ini melalui salah satu platform distribusi game terbesar di dunia. Bermain melalui Steam juga memberikan keuntungan tambahan, seperti akses ke Achievement, Overlay, dan friendlist, sehingga memudahkan pemain untuk berinteraksi dan bermain bersama teman-temannya di platform tersebut.
Bagi banyak gamer, hal ini tentu merupakan kabar yang menggembirakan karena mereka dapat menikmati pengalaman bermain yang lebih lengkap dan terintegrasi dengan ekosistem Steam. Namun, di balik kabar baik ini, terdapat informasi yang kurang menyenangkan bagi para pemain lama. Mereka yang sudah memiliki Escape from Tarkov sebelum hadirnya versi Steam harus membeli ulang gamenya jika ingin memainkannya melalui Steam, hal yang menimbulkan kebingungan dan kekhawatiran di komunitas pemain setia.
Dilansir dari halaman FAQ resmi Escape from Tarkov, bagi pemain yang sebelumnya telah membeli game versi non-Steam, jika ingin memainkan versi Steam, mereka harus membeli gamenya lagi di Steam, yang berarti harus mengeluarkan uang dua kali untuk mendapatkan akses ke platform yang berbeda.
Yang membuat situasi ini semakin membingungkan adalah, meskipun membeli versi Steam, para pemain tetap harus mengaitkan akun baru mereka dengan akun lama yang sebelumnya terdaftar di Launcher Escape from Tarkov agar bisa melanjutkan progres permainan yang sudah dicapai. Perlu diketahui, Escape from Tarkov sendiri telah memiliki launcher resmi sendiri sejak masa early access pada tahun 2017, yang digunakan oleh semua pemain sebelum hadirnya versi Steam ini.
Dianggap Rakus oleh Fans?
Langkah yang diambil oleh Battlestate Games terkait keharusan membeli ulang Escape from Tarkov untuk versi Steam dianggap sebagai tindakan yang rakus oleh sebagian besar pemain, terutama mereka yang telah membeli game ini sejak masa early access. Banyak pemain merasa kecewa karena seharusnya ada solusi yang lebih adil dan ramah bagi komunitas lama, agar mereka tidak merasa dirugikan setelah bertahun-tahun mendukung game tersebut.
Sebenarnya, developer memiliki peralatan dan mekanisme untuk membagikan Steam keys yang dapat diklaim oleh para pemain lama, yang sudah membeli game sebelum perilisan versi Steam. Dengan cara ini, pemain lama tetap bisa menikmati versi Steam tanpa harus membeli ulang, sehingga rasa keadilan bagi komunitas pemain tetap terjaga.
Namun, di sisi lain, beberapa pihak berpendapat bahwa keputusan ini mungkin diambil sebagai strategi untuk mencegah terjadinya review bomb dari para pemain lama yang kecewa. Review bomb, yakni ulasan negatif masif dalam waktu singkat, bisa berdampak buruk terhadap reputasi game di platform Steam.
Pertanyaannya kini muncul di kalangan komunitas gamer: apakah langkah Battlestate ini benar-benar rakus, atau justru merupakan strategi untuk melindungi citra game sekaligus mengelola transisi ke platform Steam? Perdebatan ini pun masih menjadi topik hangat di forum dan media sosial komunitas Escape from Tarkov.





