sekilas.co – Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit dari genus Plasmodium. Malaria dapat menimbulkan gejala parah, termasuk demam tinggi, menggigil, dan berkeringat, serta bisa berakibat fatal jika tidak diobati dengan baik.
Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Ketika nyamuk Anopheles mengisap darah dari seseorang yang terinfeksi, parasit tersebut masuk ke dalam tubuh nyamuk dan kemudian dapat ditularkan kepada orang lain melalui gigitan. Masyarakat perlu mengetahui ciri-ciri dari nyamuk Anopheles betina yang menjadi penular utama penyakit malaria.
Nyamuk Anopheles memiliki bentuk tubuh yang ramping dengan warna dasar cokelat kekuningan atau keemasan. Ciri khas ini membuatnya mudah dikenali dibandingkan dengan jenis nyamuk lainnya. Terdapat juga bercak atau bintik putih dan cokelat di tubuhnya yang menjadi identitas spesies ini.
Ketika hinggap, posisi tubuh nyamuk Anopheles biasanya condong sekitar 45 derajat dengan kepala yang lebih rendah dibandingkan dengan abdomen. Posisi ini membantu membedakan nyamuk ini dari jenis nyamuk lain yang cenderung memiliki posisi tubuh lebih sejajar.
Ukuran nyamuk Anopheles betina cenderung lebih besar dibandingkan dengan jantan. Selain itu, panjang antena dan palpus (organ di antara antena) nyamuk betina biasanya sama, memberikan indikator penting dalam identifikasi spesiesnya.
Nyamuk Anopheles lebih suka berkembang biak di tempat-tempat dengan air bersih. Mereka menemukan kondisi ideal di genangan air alami seperti sungai, rawa, dan sawah yang menyediakan ruang bagi mereka untuk bertelur.
Lingkungan lembap dan berair menjadi tempat ideal untuk nyamuk ini. Mereka sering ditemukan di genangan air tenang, dan saat musim hujan banyak tempat baru yang berpotensi menjadi sarang bagi perkembangbiakannya.
Telur Anopheles biasanya menetas dalam waktu 2–3 hari. Setelah menetas, larva berkembang dalam air hingga akhirnya menjadi nyamuk dewasa. Waktu perkembangan ini dapat berbeda-beda tergantung kondisi lingkungan.
Nyamuk Anopheles biasanya aktif menggigit manusia pada malam hari, terutama antara pukul 17.00 hingga 06.00. Waktu paling aktif mereka adalah sekitar pukul 19.00 hingga 22.00, saat mereka sedang mencari mangsa.
Nyamuk ini dapat terbang hingga jarak sekitar 2 kilometer dari tempat bersarang, memungkinkan penyebaran malaria ke daerah yang cukup jauh dari lokasi perkembangbiakannya.
Faktor pendorong nyamuk Anopheles mencari mangsa berkaitan dengan kebutuhan reproduksi mereka. Nyamuk betina membutuhkan darah untuk memperoleh nutrisi yang diperlukan dalam proses bertelur.
Untuk mengurangi risiko gigitan nyamuk Anopheles, langkah pencegahan 3M perlu diterapkan: menguras dan menutup tempat penampungan air serta mengubur barang-barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.
Menggunakan kelambu saat tidur dan mengaplikasikan obat antinyamuk pada kulit dapat membantu mengurangi kemungkinan terjadinya gigitan. Penggunaan kawat antinyamuk di jendela dan pintu juga efektif mencegah nyamuk masuk ke dalam rumah.
Menjaga kebersihan lingkungan dengan rutin membersihkan tempat-tempat yang dapat menjadi sarang nyamuk sangat penting. Hal ini termasuk memastikan tidak ada genangan air, serta membersihkan selokan dan semak-semak di sekitar rumah.
Dengan memahami ciri fisik, kebiasaan hidup, dan cara pencegahan nyamuk Anopheles, masyarakat diharapkan dapat mengurangi risiko penularan malaria dan menjaga kesehatan lingkungan di sekitarnya.





