sekilas.co – Sariawan merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering dialami oleh banyak orang saat menjalani ibadah puasa. Munculnya sariawan ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk dehidrasi, kekurangan nutrisi, dan kebersihan mulut yang tidak terjaga.
Ketika seseorang tidak mengonsumsi cairan selama berjam-jam, mulut dapat menjadi kering. Kurangnya kelembapan di dalam mulut menyebabkan iritasi pada jaringan lembut sehingga lebih mudah mengalami luka dan infeksi.
Selama puasa, asupan makanan juga terbatas. Kekurangan vitamin dan mineral penting seperti vitamin B12, asam folat, dan zat besi dapat memicu munculnya sariawan. Kekurangan gizi ini melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi.
Kebersihan mulut yang tidak terjaga juga berkontribusi terhadap timbulnya sariawan. Sisa makanan yang tertinggal di gigi dapat menjadi tempat berkembang biak bagi bakteri sehingga meningkatkan risiko infeksi dan peradangan di mulut.
Menjaga kebersihan mulut merupakan langkah penting untuk mencegah sariawan, terutama saat berpuasa. Beberapa cara bisa dilakukan untuk memastikan kebersihan mulut terjaga.
Sikat gigi setidaknya dua kali sehari, terutama setelah sahur dan berbuka. Gunakan sikat gigi yang lembut agar tidak melukai jaringan lunak mulut dan pilih pasta gigi yang mengandung fluoride untuk membantu mencegah kerusakan gigi.
Menggunakan obat kumur antiseptik dapat membantu membersihkan mulut dari bakteri berbahaya. Obat kumur ini harus digunakan setelah sahur dan berbuka untuk menjaga kebersihan mulut secara optimal.
Lidah seringkali menjadi tempat perkembangbiakan bakteri penyebab sariawan. Oleh karena itu, penting untuk membersihkan lidah menggunakan alat pembersih lidah setelah menyikat gigi. Hal ini membantu mengurangi risiko terjadinya sariawan.
Makanan pedas dan asam dapat mengiritasi jaringan lembut di mulut yang meningkatkan rasa sakit akibat sariawan. Oleh karena itu, sebaiknya memilih makanan yang tidak menimbulkan iritasi.
Makanan dengan tekstur keras atau kasar dapat melukai area yang sudah teriritasi oleh sariawan. Pilihlah makanan lembut seperti sup atau bubur untuk memudahkan proses makan dan menghindari rasa sakit.
Makanan atau minuman yang terlalu panas dapat memperburuk kondisi mulut yang sudah teriritasi. Sebaiknya, biarkan makanan dan minuman sedikit mendingin sebelum dikonsumsi.
Ada beberapa cara alami yang dapat dilakukan untuk mengatasi sariawan dengan cepat dan aman selama puasa. Beberapa cara ini telah terbukti efektif dalam meringankan gejala sariawan, di antaranya
Berkumur dengan campuran air garam dapat membantu mengurangi peradangan dan mempercepat proses penyembuhan. Garam memiliki sifat antiseptik yang membantu melawan infeksi di mulut.
Madu dikenal memiliki sifat antiradang dan antibakteri. Mengoleskan madu pada area yang terkena sariawan dapat membantu mengurangi rasa sakit dan mendukung proses penyembuhan.
Mengunyah daun kemangi serta mengonsumsi tomat mentah juga dapat membantu meredakan gejala sariawan. Kemangi memiliki sifat anti-inflamasi, sementara tomat mengandung vitamin yang bermanfaat untuk kesehatan mulut.
Makanan yang kaya vitamin C seperti jeruk, kiwi, atau sayuran hijau dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Vitamin C juga berperan dalam mempercepat penyembuhan luka.
Vitamin B12 diperlukan untuk kesehatan jaringan mulut. Pastikan untuk mengonsumsi makanan yang kaya vitamin B12 seperti daging, ikan, dan produk susu.
Mengonsumsi multivitamin dapat menjadi pilihan bagi mereka yang mengalami kesulitan memenuhi kebutuhan nutrisi selama berpuasa. Pilihlah multivitamin yang mengandung vitamin B kompleks dan mineral penting lainnya.
Minum air yang cukup membantu menjaga kelembapan mulut dan mencegah iritasi. Selalu ingat untuk hidrasi saat berbuka dan sahur.
Salah satu cara untuk cukup minum selama puasa adalah dengan menerapkan aturan 2-4-2, yaitu dua gelas saat berbuka, empat gelas selama makan malam, dan dua gelas saat sahur.
Sariawan yang tidak kunjung sembuh dalam waktu beberapa hari atau terasa semakin nyeri memerlukan perhatian medis. Hal ini perlu diperiksa untuk mendeteksi kemungkinan penyebab lain.
Jika sariawan terjadi berulang kali, sebaiknya konsultasi dengan dokter spesialis untuk mengidentifikasi faktor penyebab yang mungkin mendasari kondisi tersebut.
Dokter dapat memberi saran tentang solusi medis lainnya selain yang sudah dicoba dan mungkin merekomendasikan tes atau perawatan khusus jika diperlukan.





