Bupati Aceh Tenggara Puji Prabowo, Ganjar Imbau Tetap Prioritaskan Warga

foto/istimewa

sekilas.co – Ketua DPP PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo, mengajak seluruh pihak untuk menaruh perhatian pada upaya membantu warga yang menjadi korban banjir bandang dan longsor di Pulau Sumatra. Hal ini ia sampaikan setelah dalam kunjungan Presiden Prabowo ke lokasi pengungsian, Bupati Aceh Tenggara, Salim Fakhry, mengutarakan harapannya agar Prabowo bisa menjadi presiden seumur hidup.

“Mari kita bantu warga yang sedang menghadapi kesulitan akibat banjir dan longsor,” kata Ganjar kepada IDN Times, Selasa (2/12/2025).

Baca juga:

1. Bupati Aceh Tenggara menyebut Prabowo pemimpin yang cinta rakyat

Dalam sambutannya, Bupati Aceh Tenggara, Salim Fakhry, memberikan pujian kepada Presiden. Ia menyebut Prabowo sebagai pemimpin yang sangat dekat dan peduli dengan rakyat.
Namun, pujian itu menjadi berlebihan ketika Salim menyatakan keinginannya agar Prabowo menjabat sebagai Presiden RI seumur hidup.

“Tidak ada Presiden seperti beliau, menyapa rakyat, menyapa masyarakat. InsyaAllah nanti ada video yang dibuat Pak Presiden. Kalau bisa, Bapak Prabowo menjadi presiden seumur hidup,” ucap Salim Fakhry.

Mendengar hal tersebut, Presiden Prabowo justru memperlihatkan ketidaksetujuan. Dengan menggelengkan kepala dan melambaikan tangan, Prabowo menolak ucapan “presiden seumur hidup” yang disampaikan sang Bupati.

2. Bupati Aceh Tenggara tak perlu bersikap menjilat

Founder Lembaga Survei KedaiKOPI, Hendri Satrio (Hensat), turut menanggapi kejadian ini. Ia menilai tindakan Bupati Aceh Tenggara sebagai bentuk mencari muka yang tidak tepat pada situasinya. Menurutnya, gestur Prabowo sudah sangat jelas menolak gagasan yang bertentangan dengan konstitusi tersebut.

“Apresiasi tentu untuk Pak Prabowo yang mengunjungi korban banjir, tetapi memang pujian yang diberikan Pak Bupati itu terlalu berlebihan. Namun dari video terlihat jelas bahwa Pak Prabowo menolak permintaan itu dari gerakan tangan dan ekspresinya sudah menunjukkan ‘jangan’, ‘tidak’, ‘tidak’,” tutur Hensat, Selasa (2/12/2025).

3. Utamakan dahulu penanganan korban bencana

Hensat mengingatkan bahwa pejabat daerah seharusnya lebih mengutamakan penanganan korban bencana daripada mengeluarkan pernyataan bernuansa politik. Situasi seperti ini menuntut fokus penuh pada pemulihan dan bantuan bagi masyarakat terdampak, bukan sanjungan kepada pemimpin.

“Sebetulnya begini, Bupati itu seharusnya menyelesaikan dulu persoalan di daerahnya. Jadi kalau soal puji-pujian bernuansa politik, itu ditahan dulu. Fokuslah pada rehabilitasi, perbaikan, dan renovasi daerah. Saya rasa Pak Prabowo sangat memahami konstitusi yang berlaku saat ini,” jelasnya.

Lebih jauh, Hensat meyakini Presiden Prabowo akan tetap patuh pada konstitusi sehingga tidak mungkin menginginkan jabatan presiden seumur hidup.

“Beliau juga tidak ingin menabrak konstitusi, apalagi berbicara soal kekuasaan di tengah situasi duka. Ini menjadi peringatan bagi para bupati: tidak perlu menjilat pusat atau kekuasaan, terlebih pada masa bencana seperti ini,” tambahnya.

Artikel Terkait