sekilas.co – Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin), Budiman Sudjatmiko, menjelaskan bahwa lembaganya mendapat mandat dari Presiden Prabowo Subianto untuk menyosialisasikan program prioritas pemerintah, termasuk Makan Bergizi Gratis (MBG). Mandat tersebut disampaikan melalui Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya. “Saya diminta bicara banyak hal,” ujar Budiman saat ditemui di kantornya, Grand Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu, 24 September 2025.
Budiman menambahkan, sejak awal pemerintahan Prabowo, BP Taskin ditugaskan untuk memetakan kantong kemiskinan serta wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar. Saat ini, BP Taskin mencatat terdapat 131 kota/kabupaten yang masuk kategori kantong kemiskinan. Dari jumlah tersebut, Badan Gizi Nasional (BGN) meminta BP Taskin menyiapkan 1.000 titik di setiap daerah sebagai lokasi pembangunan dapur atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Menurut Budiman, BP Taskin berperan hanya sebagai pihak yang mempercepat proses, sementara anggaran pembangunan SPPG tetap menjadi kewenangan BGN. “Kami sifatnya mengakselerasi,” ujarnya. Ia menambahkan, permintaan pembangunan SPPG juga datang dari wilayah pegunungan, seperti Papua Pegunungan. Namun, ia menekankan bahwa pembangunan di daerah tertinggal tidak bisa disamakan dengan di perkotaan. “Ada fleksibilitas, karena sering kali penerima manfaatnya kecil,” katanya.
Budiman menegaskan bahwa pembangunan SPPG tidak wajib dilakukan di wilayah 3T karena keterbatasan infrastruktur. “Kompleksitas geografi. Bahkan kalau perlu bisa dengan mengoptimalkan kantin sekolah setempat,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan bahwa BP Taskin mendampingi pemerintah daerah dalam upaya mempercepat pengentasan kemiskinan. “BP Taskin berfungsi layaknya berbagai institusi yang berkaitan dengan persoalan pengentasan kemiskinan,” katanya.
Selain itu, Budiman memperkenalkan konsep pemberdayaan ekonomi biru berbasis aglomerasi. Konsep Semi Closed-Loop Supply Chain Aglomerasi ini, menurutnya, menempatkan masyarakat miskin sebagai bagian utama dalam rantai pasok. Dalam program MBG, ia mendorong agar bahan makanan bersumber langsung dari daerah sekitar.
BP Taskin telah memulai penerapan konsep ini di beberapa klaster, seperti Brebes Cirebon–Indramayu Kuningan, Lombok, serta wilayah lainnya. “Untuk klaster Brebes–Cirebon, kita akan memulainya dari industri pangan, khususnya beras, dengan target petani-petani yang termasuk kategori miskin ekstrem,” ujar Budiman.





