sekilas.co – Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari menilai kebijakan negara menaikkan bonus medali emas menjadi Rp1 miliar menjadi dorongan moral besar bagi atlet Indonesia yang berlaga di SEA Games Thailand 2025.
“Peningkatan bonus emas hingga Rp1 miliar ini bukan semata-mata soal materi, melainkan bentuk penyemangat. Atlet merasakan kehadiran dan perhatian negara,” ujar Raja Sapta Oktohari kepada wartawan di Bangkok, Senin (15/12) malam.
Menurut Oktohari, perhatian yang dirasakan atlet pada SEA Games 2025 menjadi sinyal kuat bahwa dukungan pemerintah terhadap prestasi olahraga tidak bersifat sementara, melainkan berkelanjutan hingga ajang internasional berikutnya.
“Kalau di SEA Games saja perhatiannya sebesar ini, kita bisa membayangkan bagaimana dukungan ke depan menuju Asian Games dan Olimpiade,” ujarnya.
Oktohari menilai dampak dukungan tersebut tercermin dari penampilan atlet Indonesia yang hingga pertengahan penyelenggaraan SEA Games 2025 mampu bersaing di papan atas klasemen perolehan medali. Saat ini, Indonesia berada di posisi kedua dengan raihan 52 medali emas, 65 perak, dan 70 perunggu.
Meski demikian, Oktohari mengingatkan seluruh elemen kontingen Indonesia agar tidak larut dalam capaian sementara. Ia menegaskan perjuangan masih berlanjut hingga SEA Games resmi ditutup pada 20 Desember mendatang.
“Hari ini kita berada di peringkat kedua. Ini tentu patut dibanggakan, tetapi tidak boleh membuat kita terlena,” katanya.
Ia menambahkan, peluang untuk menambah perolehan medali emas masih terbuka dari sejumlah cabang olahraga yang belum menyelesaikan pertandingan. Oleh karena itu, fokus dan konsistensi dinilai menjadi kunci untuk menjaga performa hingga hari terakhir.
“Sumber medali emas masih ada di cabang-cabang berikutnya dan harus terus kita jaga sampai SEA Games berakhir,” kata Oktohari.
Sementara itu, Chief de Mission (CdM) Tim Indonesia SEA Games 2025 Bayu Priawan Djokosoetono menilai raihan sementara 52 medali emas mencerminkan kematangan kualitas atlet Indonesia.
“Ini bukan sikap terlalu optimistis, melainkan gambaran kualitas atlet kita,” ujar Bayu.
Bayu menjelaskan, tim CdM terus memberikan pendampingan intensif kepada atlet dan ofisial selama SEA Games berlangsung, baik melalui kunjungan langsung ke arena pertandingan maupun dukungan nonteknis. Salah satu fasilitas yang dimaksimalkan adalah Rumah Indonesia sebagai ruang pemulihan mental sekaligus kebersamaan atlet.
“Dukungan Presiden dan Menpora sangat dirasakan dan menjadi tambahan energi bagi atlet saat bertanding,” kata Bayu, seraya berharap performa kontingen Indonesia terus meningkat hingga hari terakhir SEA Games Thailand 2025.





