Bangladesh Catat Kematian Harian Tertinggi Akibat DBD

foto/istimewa

Sekilas.co – Sedikitnya 12 orang dilaporkan meninggal dunia akibat demam berdarah dengue (DBD) di Bangladesh, menurut laporan yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Layanan Kesehatan (Directorate General of Health Services/DGHS) Bangladesh pada Minggu (21/9). Angka ini tercatat sebagai kematian tertinggi dalam satu hari akibat DBD di negara tersebut sejak awal tahun.

Menurut data DGHS, jumlah kematian akibat DBD di Bangladesh sepanjang tahun ini telah mencapai 179 orang. Sementara itu, dalam kurun waktu 24 jam terakhir hingga Minggu pukul 08.00 waktu setempat, tercatat 740 kasus infeksi baru, sehingga total kasus DBD yang dilaporkan sepanjang tahun ini mencapai 41.831 kasus.

Baca juga:

Peningkatan jumlah kasus baru ini menunjukkan adanya tren kenaikan yang cukup signifikan dari penyakit yang ditularkan melalui nyamuk Aedes aegypti tersebut di berbagai wilayah di Bangladesh. Beberapa daerah bahkan mengalami lonjakan kasus yang cukup drastis, menimbulkan kekhawatiran serius bagi otoritas kesehatan setempat mengenai penyebaran penyakit yang semakin masif.

Musim hujan yang berlangsung dari bulan Juni hingga September dikenal sebagai musim puncak DBD di Bangladesh, karena kondisi cuaca yang lembap dan curah hujan tinggi menciptakan lingkungan yang ideal bagi perkembangbiakan nyamuk.

Bangladesh sendiri dikategorikan sebagai negara berisiko tinggi terhadap penyakit yang ditularkan melalui nyamuk, termasuk DBD, chikungunya, dan demam Zika, sehingga pemerintah setempat terus mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, menjaga kebersihan lingkungan, serta melakukan tindakan pencegahan seperti penggunaan kelambu, obat nyamuk, dan pengendalian sarang nyamuk.

Otoritas kesehatan juga mengimbau rumah sakit dan fasilitas kesehatan di berbagai wilayah untuk menyiapkan sumber daya medis yang cukup, termasuk obat-obatan, peralatan medis, dan tenaga kesehatan, guna menghadapi lonjakan pasien DBD selama puncak musim hujan ini. Langkah-langkah mitigasi dan kesadaran masyarakat dianggap sangat penting untuk menekan laju penyebaran penyakit mematikan ini.

Artikel Terkait