Sekilas.co – Riau dikenal kaya akan kuliner tradisional yang menggugah selera, salah satunya adalah Asam Pedas Ikan Baung. Hidangan ini menjadi favorit masyarakat lokal maupun wisatawan karena perpaduan rasa pedas, asam, dan gurih yang unik.
Menurut Siti Rahmawati, pakar kuliner Riau, Asam Pedas Ikan Baung merupakan representasi kearifan lokal Melayu dalam memanfaatkan bahan baku laut dan sungai. “Ikan Baung dipilih karena teksturnya lembut dan rasanya khas, sangat cocok untuk diolah menjadi asam pedas,” ujar Siti.
Bumbu khas yang digunakan antara lain asam jawa, cabai merah, bawang merah, bawang putih, dan rempah-rempah lokal. Kombinasi bumbu ini menciptakan kuah yang kaya rasa dan aroma, membuat hidangan ini menjadi salah satu ikon kuliner Riau.
Proses memasak Asam Pedas Ikan Baung juga cukup sederhana namun membutuhkan ketelitian. Ikan harus dibersihkan dengan baik dan dimasak dengan api sedang agar daging tetap utuh dan kuah meresap sempurna.
Hidangan ini biasanya disajikan dengan nasi putih hangat dan lalapan. Rasa pedas dan asam dari kuah Asam Pedas Ikan Baung dipercaya meningkatkan selera makan dan menjadi hidangan utama saat acara keluarga maupun perayaan adat.
Selain kelezatannya, Asam Pedas Ikan Baung juga kaya akan nutrisi protein dari ikan dan antioksidan dari rempah-rempah. Ini menjadikannya makanan sehat sekaligus lezat, cocok untuk menjaga kesehatan tubuh sambil menikmati cita rasa tradisional.
Beberapa restoran lokal di Pekanbaru dan wilayah Riau lainnya kini mulai menyajikan versi modern dari hidangan ini. Meski begitu, resep tradisional tetap menjadi favorit karena cita rasa autentik yang sulit ditiru.
Kesimpulannya, Asam Pedas Ikan Baung bukan hanya sekadar kuliner, tetapi juga bagian dari warisan budaya Riau. Mencicipi hidangan ini berarti merasakan sejarah, tradisi, dan kreativitas masyarakat Melayu yang tertuang dalam setiap sendok kuahnya.
