sekilas.co – Jasamarga Transjawa Tol (JTT) memprediksi puncak arus mudik Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) akan terjadi pada 22 dan 24 Desember 2025.
“Puncak arus mudik kami prediksi pada 22 Desember dan 24 Desember,” ujar Ria Marlinda Paallo, Vice President Corporate Secretary & Legal PT JTT, kepada jurnalis di Bekasi, Rabu (17/12/2025).
Sementara itu, menurut Ria, puncak arus balik diperkirakan terjadi pada 28 Desember 2025 dan 4 Januari 2026.
1. Titik-titik kemacetan
Ria memperkirakan kemacetan akan muncul di titik pertemuan tol, seperti akhir Tol Layang Mohammed bin Zayed (MBZ) di KM 48 Tol Jakarta-Cikampek (Japek), serta pertemuan antara Tol Japek dan Tol Purbaleunyi di KM 65.
“Titik-titik kemacetan memang biasanya terjadi di pertemuan. Dari MBZ, dari Japek yang bawah di KM 48 sampai KM 65,” jelas Ria.
Untuk mengatasi kepadatan, rekayasa lalu lintas bakal diterapkan, bekerja sama dengan pihak kepolisian.
“Rekayasa lalu lintas seperti biasa dilakukan atas diskresi kepolisian, menyesuaikan titik-titik kepadatan di seluruh Jasa Marga Transjawa Tol,” tambah Ria.
2. Mengoperasikan seluruh gerbang tol
Selain rekayasa lalu lintas, JTT juga akan mengoperasikan seluruh gerbang tol agar arus kendaraan tetap lancar.
“Peningkatan traffic memang diproyeksikan terjadi pada puncaknya, sehingga kami mengfungsionalkan Gerbang Tol Cikatama 8 di jalur Japek,” ujar Ria.
Selain itu, sejumlah petugas juga disiagakan untuk segera memperbaiki lubang jalan dan menangani gangguan lain.
3. Sebanyak 40 rest area sepanjang Transjawa dioperasikan
Ria meminta masyarakat yang akan melakukan perjalanan Natal untuk memeriksa kondisi kendaraan dan menjaga kesehatan.
JTT telah mengoperasikan 40 rest area sepanjang Transjawa, yang dilengkapi fasilitas SKPLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum), akses difabel, dan berbagai layanan lain yang dibutuhkan pengguna jalan.
“Dari 40 rest area tersebut, semua kebutuhan pengguna jalan sudah diakomodir,” jelas Ria.





