Antam Raup Laba Rp 6,61 Triliun Didukung Penjualan Emas

foto/istimewa

sekilas.co – PT Aneka Tambang Tbk (Antam) mencatat laba bersih sebesar Rp 6,61 triliun, naik 197 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 2,23 triliun. Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) emiten berkode ANTM tersebut juga tumbuh 137 persen menjadi Rp 9,33 triliun dari Rp 3,93 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Direktur Utama Antam, Achmad Ardianto, menyatakan bahwa pencapaian ini mencerminkan kekuatan fundamental perusahaan.

Baca juga:

“Hal ini menjadi semangat bagi seluruh insan Antam untuk terus bertransformasi menuju bisnis yang berkelanjutan. Pencapaian ini juga mencerminkan efektivitas strategi pengelolaan biaya serta optimalisasi nilai tambah produk yang dijalankan oleh perusahaan,” ujarnya dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Senin, 27 Oktober 2025.

Sepanjang Januari hingga September 2025, Antam membukukan laba kotor sebesar Rp 10,98 triliun, meningkat 168 persen dibandingkan Rp 4,10 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Selain itu, Antam juga mencatat pertumbuhan pendapatan dari penjualan komoditas emas, nikel, dan bauksit sebesar 67 persen menjadi Rp 72,03 triliun.

Pada kuartal III 2025, penjualan domestik Antam berkontribusi sebesar Rp 69,31 triliun atau sekitar 96 persen dari total penjualan bersih. Achmad menyampaikan bahwa peningkatan penjualan domestik ini mencerminkan strategi perusahaan dalam memperkuat pasar dalam negeri untuk produk emas, bijih nikel, dan bijih bauksit.

Penjualan emas Antam pada kuartal III 2025 tetap menunjukkan kinerja yang solid, dengan tingkat harga yang dipengaruhi oleh dinamika geoekonomi dan geopolitik global. Sejalan dengan kondisi tersebut, segmen emas memberikan kontribusi sekitar 81 persen terhadap total penjualan. Nilai penjualan emas pada kuartal III juga meningkat 64 persen menjadi Rp 58,67 triliun dibandingkan Rp 35,70 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Penjualan emas Antam pada kuartal III tercatat naik 20 persen menjadi 34.164 kg (1.098.398 troy oz.), dibandingkan dengan 28.567 kg (918.450 troy oz.) pada periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, produksi emas dari tambang Antam mencapai 590 kg (18.969 troy oz.).

Di sisi lain, segmen nikel  mencakup produk feronikel dan bijih nikel  berkontribusi sebesar 15 persen atau senilai Rp 11,15 triliun terhadap total penjualan perusahaan, meningkat 83 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 6,10 triliun.

Adapun segmen bauksit dan alumina pada kuartal III turut menyumbang sekitar 3 persen terhadap total penjualan, dengan nilai penjualan mencapai Rp 1,95 triliun.

Artikel Terkait