Sekilas.co – Kepolisian Resor Garut tengah menyelidiki penyebab keracunan massal yang menimpa siswa di Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, Jawa Barat, untuk memastikan apakah kasus itu terkait dengan makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) atau faktor lain.
“Kami melanjutkan penyelidikan lebih mendalam untuk mengetahui penyebabnya, termasuk kemungkinan melakukan uji sampel makanan oleh pihak berwenang,” ujar Kepala Seksi Humas Polres Garut, Ipda Susilo Adi, di Garut, Kamis.
Menurutnya, begitu menerima informasi mengenai siswa yang sakit dengan gejala keracunan makanan, kepolisian langsung bergerak dan memastikan semua korban mendapat penanganan medis.
Berdasarkan laporan lapangan pada Rabu (17/9) malam, tercatat 194 siswa terdampak, terdiri dari 177 siswa dengan gejala ringan dan 19 siswa yang harus dirawat secara intensif di Puskesmas Kadungora.
“Kami juga tengah mengumpulkan keterangan tambahan untuk memastikan ada atau tidaknya penambahan korban,” tambahnya.
Susilo menyebutkan, seluruh siswa mengalami keluhan seperti pusing, mual, dan muntah-muntah setelah menyantap makanan yang disajikan di sekolah pada Selasa (16/9). Kondisi mereka berlanjut hingga keesokan harinya sebelum akhirnya mendapat perawatan medis.
Kepolisian hingga kini masih melakukan investigasi, termasuk mengumpulkan keterangan dari berbagai pihak dan melakukan uji laboratorium terhadap makanan yang dikonsumsi korban, bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Garut.
“Langkah investigasi akan terus berlanjut,” katanya.
Hingga saat ini, korban yang masih dirawat terdiri dari 12 siswa MA Maarif Cilageni, tiga siswa SMP Siti Aisyah, satu siswa SMA Siti Aisyah, dan tiga siswa SDN 2 Mandalasari. Sisanya menjalani perawatan secara rawat jalan.
“Saat ini para korban masih mendapat penanganan dari tenaga medis,” tutup Susilo Adi.





