Harga Listrik Eropa Melonjak Akibat Anjloknya Output Pembangkit Angin

foto/istimewa

sekilas.coHarga listrik jangka pendek di Eropa mengalami lonjakan tajam, dengan Jerman menjadi pasar paling ketat di kawasan ini. Lonjakan harga ini terjadi akibat penurunan drastis dalam produksi tenaga angin yang bersamaan dengan cuaca dingin.

Jerman Menghadapi Lonjakan Harga Listrik

Di Jerman, harga listrik untuk pengiriman day-ahead diperkirakan mencapai puncak €371,24 per megawatt-hour pada pukul 5 sore, ketika permintaan listrik meningkat pada jam-jam malam. Harga untuk pengiriman pada hari Rabu juga diperkirakan berada di atas €200 selama enam jam berturut-turut di pasar Epex.

Baca juga:

Harga setrum pada pukul 5 sore pada hari Rabu naik mendekati €300, sedikit lebih rendah dibandingkan harga untuk hari ini, yang mencatatkan level tertinggi sejak Januari.

Proyeksi Harga Listrik dan Permintaan

Kondisi ketat ini diperkirakan akan berlanjut dalam beberapa hari ke depan. Produksi tenaga angin Jerman diproyeksikan akan anjlok ke level 3,4 gigawatt pada Selasa malam—hanya sekitar seperlima dari rata-rata produksi angin tahun ini. Pembangkit angin Jerman diperkirakan akan kembali turun di bawah 5 gigawatt pada Rabu, sementara suhu di Berlin diperkirakan merosot hingga -3°C.

Penurunan produksi tenaga angin ini menyebabkan proyeksi permintaan listrik Jerman naik ke rata-rata 64 gigawatt, hampir 2 gigawatt lebih tinggi dibandingkan hari Selasa, menurut perkiraan Bloomberg.

Tarif listrik di Jerman melonjak. (Bloomberg)

Masalah Kekurangan Kapasitas Pembangkit

Jerman saat ini menghadapi kekurangan kapasitas pembangkit fleksibel yang dapat menjadi cadangan ketika produksi tenaga angin menurun. Pemerintah berencana untuk membangun pembangkit gas baru, tetapi kapasitas ini kemungkinan tidak akan cukup untuk menggantikan pembangkit batu bara yang akan ditutup, menurut analisis BloombergNEF.

Lonjakan harga listrik ini menyoroti betapa rentannya sistem kelistrikan Eropa ketika cuaca beku datang bersamaan dengan penurunan produksi tenaga angin dan surya. Kombinasi tersebut memaksa jaringan kelistrikan kembali mengandalkan bahan bakar fosil, yang pada gilirannya mendorong harga listrik semakin tinggi.

Situasi Serupa di Inggris dan Irlandia

Di Inggris, harga listrik day-ahead untuk pengiriman Rabu juga kembali meningkat, menetap di atas £100 per megawatt-hour. Lonjakan ini terjadi ketika output pembangkit gas meningkat ke level tertinggi dalam lebih dari sebulan, sementara suhu yang mendekati nol derajat di London turut mendorong permintaan impor listrik.

Sementara itu, di Irlandia, yang sangat bergantung pada interkonektor listrik dengan Inggris, operator pasar SEMO telah mengeluarkan peringatan terkait margin pasokan listrik. Harga listrik day-ahead Irlandia untuk pengiriman Rabu diperkirakan mencapai €276, lebih dari dua kali lipat rata-rata tahun ini dan tertinggi sejak Desember 2024.

Lonjakan harga listrik di Eropa, terutama di Jerman, Inggris, dan Irlandia, mencerminkan kerentanannya sistem kelistrikan yang sangat bergantung pada cuaca dan produksi energi terbarukan. Ketika cuaca dingin dan produksi tenaga angin merosot, pasar listrik Eropa dengan cepat terguncang, memaksa negaranegara tersebut kembali mengandalkan pembangkit bahan bakar fosil, yang pada gilirannya mendorong harga listrik naik. Pemerintah di berbagai negara, termasuk Jerman, tengah merancang langkah-langkah untuk memperkuat kapasitas pembangkit cadangan, meskipun tantangan besar tetap ada.

Artikel Terkait