Mengenal Farida Farichah Wamenkop Baru yang Dilantik Prabowo

foto/istimewa

Sekilas.co – Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Farida Farichah sebagai Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu.

Farida menggantikan Ferry Juliantono, yang sebelumnya menjabat Wamenkop dan kini telah dilantik sebagai Menteri Koperasi. Pelantikan Ferry sebagai Menteri dilakukan dalam perombakan kabinet pada 8 September 2025, sebagai bagian dari penyegaran jajaran pemerintahan di awal masa kepemimpinan Presiden Prabowo.

Baca juga:

Berasal dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Farida memiliki rekam jejak panjang di berbagai organisasi Nahdlatul Ulama (NU). Beberapa posisi yang pernah ia emban antara lain Sekretaris Kepala Bidang Kerja Sama Luar Negeri DPP PKB (2024–2029) dan Wakil Sekretaris PP Fatayat NU (2022–2027).

Sebelumnya, ia juga menjabat Wakil Sekretaris DPP Perempuan Bangsa (2019–2024), Ketua DPP Komisi Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) (2018–2021), Wakil Sekretaris Lazisnu PBNU (2015–2021), serta Ketua Umum PP Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) (2012–2015).

Selain aktif di organisasi, Farida pernah bekerja sebagai tenaga ahli anggota DPR RI selama dua periode, yakni 2014–2019 dan 2019–2024.

Farida lahir di Grobogan, Jawa Tengah. Meski tidak ada informasi mengenai gelar sarjananya, ia tercatat menempuh pendidikan magister (S2) di Institut Pertanian Bogor (IPB) pada 2009–2011.

Pada Pemilu Legislatif 2024, Farida sempat maju sebagai calon anggota DPR RI dari daerah pemilihan Jawa Tengah, namun tidak berhasil lolos ke Senayan.

Sebagai wakil menteri, Farida akan mendampingi Menteri Koperasi Ferry Juliantono dalam mempercepat operasionalisasi 80 ribu Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (Kopdes/Kel) di seluruh Indonesia. Ia juga bertanggung jawab memastikan koperasi-koperasi tersebut tidak hanya terbentuk secara administratif, tetapi benar-benar berfungsi sebagai penggerak ekonomi nasional.

Setelah terbentuk secara kelembagaan, fokus utama kementerian saat ini adalah mendorong koperasi agar segera beroperasi dengan unit usaha yang aktif. Pemerintah juga tengah melakukan sosialisasi skema pembiayaan melalui bank-bank BUMN atau Himbara, serta menyiapkan program pendampingan bagi pengurus koperasi agar dapat menjalankan usaha secara optimal.

Hingga 17 September 2025, tercatat 9.741 koperasi telah memiliki setidaknya satu gerai usaha, dengan total gerai aktif mencapai 13.534 unit.

Artikel Terkait