Sekilas.co – Penjualan Denza D9 di Indonesia pada periode Agustus 2025 tercatat mengalami penurunan di jalur wholesales atau distribusi dari pabrik ke dealer. Berdasarkan data resmi Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dikutip detikOto, Denza yang pada bulan Juli sebelumnya sempat mencatat angka wholesales 523 unit, kini hanya mampu mendistribusikan 292 unit di bulan Agustus.
Meski terjadi penurunan pada sisi wholesales, menariknya penjualan retail atau distribusi dari dealer langsung ke tangan konsumen justru menunjukkan tren kenaikan. Denza sendiri hanya memasarkan satu model di Indonesia, yakni Denza D9, sehingga data penjualan retail otomatis sepenuhnya merepresentasikan model tersebut. Pada Agustus 2025, penjualan retail Denza D9 tercatat mencapai 542 unit, angka yang menunjukkan antusiasme konsumen terhadap MPV listrik premium tersebut masih sangat tinggi.
Bagaimana dengan Toyota Alphard? Data menunjukkan bahwa wholesales Alphard di bulan yang sama hanya berada di angka 192 unit. Sayangnya, data penjualan retail Alphard tidak bisa dihitung secara spesifik karena Gaikindo merilis angka retail dalam bentuk total penjualan seluruh model Toyota, bukan per model tertentu.
Fenomena ini menandakan bahwa kehadiran Denza D9 benar-benar mampu menggoyang dominasi Alphard di segmen MPV mewah. Selama bertahun-tahun, Alphard dikenal sebagai ikon mobil kaum elite di Indonesia. Kini, Denza D9 muncul sebagai penantang serius berkat teknologi full electric yang ditawarkannya.
Perbedaan mendasar antara keduanya terlihat jelas dari sisi sumber tenaga. Toyota Alphard masih mengandalkan mesin bensin konvensional untuk varian standar, serta pilihan hybrid yang menggabungkan mesin bensin dan motor listrik. Alphard Hybrid dibekali mesin A25A-FXS dengan tenaga 140 kW dan torsi 239 Nm, dipadukan dengan motor listrik bertenaga 184 kW dengan torsi 270 Nm. Jika digabungkan, sistem hybrid ini mampu menghasilkan tenaga total sekitar 250 PS yang disalurkan melalui transmisi CVT.
Sementara itu, Denza D9 tampil sebagai kendaraan listrik murni (battery electric vehicle/BEV). MPV ini mengandalkan baterai BYD Blade (LFP) berkapasitas besar, yakni 103 kWh, yang dipadukan dengan motor listrik jenis Permanent Magnet Synchronous Motor. Konfigurasi ini menghasilkan tenaga 230 kW dengan torsi 360 Nm, sekaligus memberi jarak tempuh impresif hingga 600 km hanya dengan sekali pengisian penuh.
Dari segi harga, perbedaan keduanya juga cukup mencolok. Denza D9 ditawarkan dengan banderol sekitar Rp950 juta, menjadikannya opsi lebih “terjangkau” di kelas MPV premium listrik. Sebaliknya, Toyota Alphard masih berada di level harga jauh lebih tinggi, dengan varian bensin dibuka di kisaran Rp1,6 miliar dan varian hybrid menyentuh Rp1,7 miliar.
Dengan kombinasi harga lebih kompetitif, teknologi ramah lingkungan, serta performa baterai yang impresif, Denza D9 kini menjadi magnet baru bagi kalangan atas Indonesia. Sementara Alphard masih bertahan dengan citra dan reputasi panjangnya, jelas terlihat bahwa persaingan di segmen MPV premium Tanah Air kini semakin ketat.





