Environmental Health Pentingnya Kesehatan Lingkungan bagi Kehidupan dan Masa Depan Manusia

foto/istimewa

sekilas.coKesehatan manusia tidak bisa dipisahkan dari kondisi lingkungan di sekitarnya. Udara yang kita hirup, air yang kita minum, serta tanah tempat kita menanam makanan  semuanya berperan besar dalam menentukan kualitas hidup kita. Inilah yang dikenal dengan istilah Environmental Health atau kesehatan lingkungan. Secara sederhana, environmental health adalah cabang ilmu kesehatan masyarakat yang berfokus pada hubungan antara manusia dan lingkungannya, serta bagaimana lingkungan memengaruhi kesejahteraan fisik, mental, dan sosial manusia. Lingkungan yang bersih dan sehat akan mendukung kehidupan manusia yang sehat pula, sementara lingkungan yang tercemar justru menjadi sumber penyakit dan ancaman bagi kelangsungan hidup.

Konsep kesehatan lingkungan bukan hal baru. Sejak dulu, manusia telah memahami bahwa kebersihan dan keseimbangan alam sangat penting bagi kesehatan. Namun, seiring berkembangnya teknologi, industrialisasi, dan pertumbuhan penduduk, dampak negatif terhadap lingkungan semakin nyata. Polusi udara, pencemaran air, penumpukan sampah, hingga deforestasi adalah contoh masalah lingkungan yang berdampak langsung pada kesehatan manusia. Misalnya, udara kotor dari kendaraan dan pabrik dapat menyebabkan penyakit pernapasan seperti asma atau bronkitis kronis, sementara air tercemar bisa menimbulkan penyakit diare, kolera, atau infeksi kulit. Karena itulah, menjaga kesehatan lingkungan menjadi salah satu pilar utama dalam upaya pembangunan berkelanjutan (sustainable development).

Baca juga:

Lingkungan yang sehat tidak hanya berarti bebas dari sampah dan polusi, tetapi juga mencakup keseimbangan ekosistem yang mendukung kehidupan. Dalam konteks ini, lingkungan sehat mencakup udara bersih, air jernih, tanah subur, serta keanekaragaman hayati yang terjaga. Selain itu, kesehatan lingkungan juga berhubungan dengan perilaku manusia  seperti cara membuang sampah, penggunaan energi, hingga pola konsumsi sehari-hari. Setiap tindakan kecil, seperti mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, menanam pohon, atau menghemat air, sebenarnya memiliki dampak besar terhadap keseimbangan lingkungan. Dengan kata lain, kesehatan lingkungan adalah hasil kerja sama antara alam dan manusia yang sadar akan tanggung jawabnya.

Salah satu faktor penting dalam environmental health adalah pengendalian polusi. Polusi udara, air, dan tanah merupakan ancaman terbesar bagi kesehatan global. Menurut data WHO, jutaan orang meninggal setiap tahun akibat penyakit yang disebabkan oleh paparan polusi. Polusi udara, misalnya, bisa menimbulkan gangguan jantung, stroke, dan penyakit paru-paru. Polusi air menyebabkan penyebaran penyakit menular, sedangkan tanah yang terkontaminasi bahan kimia dapat meracuni tanaman dan hewan yang menjadi sumber makanan manusia. Oleh karena itu, pengelolaan limbah industri, peningkatan kualitas udara, serta sistem sanitasi yang baik sangat krusial untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Selain polusi, perubahan iklim (climate change) juga menjadi ancaman serius bagi kesehatan lingkungan. Peningkatan suhu bumi, naiknya permukaan air laut, dan cuaca ekstrem dapat menyebabkan berbagai krisis kesehatan dan sosial. Misalnya, gelombang panas ekstrem bisa meningkatkan risiko dehidrasi dan kematian pada lansia, sementara banjir dapat menimbulkan penyakit seperti leptospirosis dan infeksi kulit. Kekeringan juga berdampak pada ketersediaan air bersih dan ketahanan pangan. Oleh karena itu, menjaga kesehatan lingkungan berarti juga berperan aktif dalam melawan perubahan iklim, misalnya dengan mengurangi emisi karbon, menggunakan transportasi ramah lingkungan, dan mendukung penggunaan energi terbarukan seperti tenaga surya atau angin.

Aspek lain yang tidak kalah penting adalah manajemen limbah dan sanitasi lingkungan. Sampah rumah tangga, terutama sampah plastik, telah menjadi masalah besar di berbagai negara termasuk Indonesia. Tanpa pengelolaan yang tepat, sampah bisa mencemari laut, merusak ekosistem, dan menjadi sarang penyakit. Pengolahan limbah cair juga harus dilakukan dengan teknologi yang aman agar tidak mencemari air tanah. Selain itu, akses terhadap fasilitas sanitasi seperti toilet bersih dan air bersih juga menjadi indikator utama kesehatan lingkungan. Menurut WHO dan UNICEF, sekitar 2 miliar orang di dunia masih kekurangan akses ke sanitasi layak  kondisi ini meningkatkan risiko penyakit menular dan kematian anak akibat diare. Dengan kata lain, kebersihan lingkungan adalah langkah awal dalam menciptakan masyarakat yang sehat.

Untuk menjaga kesehatan lingkungan, diperlukan kolaborasi antara individu, komunitas, dan pemerintah. Pemerintah berperan dalam membuat kebijakan seperti pengendalian emisi industri, pengelolaan sampah, hingga penegakan hukum lingkungan. Sementara masyarakat bisa berkontribusi melalui tindakan sederhana namun berdampak besar: memilah sampah, menanam pohon, menggunakan produk ramah lingkungan, dan tidak membuang limbah sembarangan. Dunia pendidikan juga berperan penting dalam menanamkan kesadaran sejak dini tentang pentingnya menjaga lingkungan. Program seperti “Sekolah Adiwiyata” di Indonesia adalah contoh nyata bagaimana pendidikan dapat membentuk generasi muda yang peduli terhadap kesehatan lingkungan.

Kesehatan lingkungan juga erat kaitannya dengan kesehatan masyarakat secara menyeluruh. Lingkungan yang tercemar tidak hanya memicu penyakit fisik, tapi juga bisa memengaruhi kondisi mental dan sosial. Misalnya, hidup di kawasan penuh sampah atau udara berpolusi tinggi dapat menurunkan kualitas hidup dan menimbulkan stres kronis. Sebaliknya, lingkungan hijau yang bersih dan asri bisa meningkatkan mood, produktivitas, dan kesejahteraan mental. Oleh karena itu, investasi dalam menjaga lingkungan sejatinya adalah investasi untuk kebahagiaan manusia itu sendiri. Dengan menjaga lingkungan tetap sehat, kita sedang menjaga masa depan anak cucu agar bisa hidup di bumi yang layak dan penuh kehidupan.

Pada akhirnya, environmental health bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau lembaga kesehatan, tapi tanggung jawab kita semua sebagai penghuni bumi. Alam memberikan segalanya  udara, air, makanan, dan tempat tinggal. Sudah seharusnya kita membalasnya dengan menjaga keseimbangan dan kebersihannya. Mulailah dari hal kecil: kurangi penggunaan plastik, tanam satu pohon, hemat listrik, dan biasakan hidup bersih. Tindakan sederhana itu, bila dilakukan bersama-sama, akan menciptakan dampak besar bagi kesehatan lingkungan global. Sebab, menjaga lingkungan berarti menjaga kehidupan.

Artikel Terkait