sekilas.co – Saat sedang tren merujuk pada suatu hal gaya, produk, ide, atau aktivitas yang pada saat itu banyak diperbincangkan, dicari, atau diikuti oleh masyarakat luas. Sedangkan favorit mengandung konotasi yang sedikit berbeda: bukan hanya banyak dikenal, tetapi juga banyak disukai dan dipercaya oleh publik sebagai pilihan yang baik. Dengan kata lain, favorit adalah tren yang telah melewati tahap coba‑coba dan masuk ke dalam kebiasaan atau preferensi masyarakat. Kedua konsep ini sering saling terkait: tren bisa berubah menjadi favorit jika bertahan cukup lama, dan favorit bisa menjadi tren berikutnya ketika naik kelas popularitasnya.
-
Inovasi atau keunikan: Produk atau ide baru yang berbeda sering menarik perhatian publik. Contoh: alat dapur baru, aplikasi, atau gaya fashion yang fresh.
-
Media sosial dan digital: Platform seperti TikTok, Instagram, YouTube menyebarkan tren dengan cepat apa yang viral hari ini bisa menjadi favorit esok hari.
-
Respon terhadap kebutuhan atau perubahan sosial: Misalnya, tren produk ramah lingkungan muncul karena kesadaran sustainable meningkat.
-
Aksesibilitas dan ketersediaan: Sesuatu yang mudah didapat atau digunakan oleh banyak orang berpeluang menjadi favorit lebih cepat.
-
Aspek emosional dan identitas: Orang memilih tren atau favorit yang sesuai dengan identitas atau aspirasi mereka misalnya ingin tampil keren, modern, atau berbeda.
Ketika faktor‑faktor ini bertemu, maka peluang sesuatu menjadi tren atau favorit pun semakin tinggi.
Beberapa contoh nyata yang dapat kita lihat:
-
Tren dalam teknologi: alat dan aplikasi berbasis kecerdasan buatan (AI) atau e‑commerce yang makin ramai pembeliannya.
-
Tren dalam gaya hidup: gaya hidup sehat, minimalis, atau sustainable menjadi favorit karena makin banyak orang sadar akan pentingnya keseimbangan hidup.
-
Tren dalam fashion: misalnya gaya newtro (gabungan baru retro) yang menjadi favorit generasi muda karena unsur nostalgia tapi dibalut modern.
-
Tren dalam makanan dan minuman: kombinasi rasa baru, makanan sehat cepat saji, atau varian unik menjadi favorit karena menarik dan enak.
Contoh‑contoh ini menunjukkan bahwa tren atau favorit tidak selalu harus baru sepenuhnya, tapi bisa berupa pembaruan atau adaptasi dari sesuatu yang sudah ada.
Meski begitu, tidak semua tren bertahan menjadi favorit jangka panjang. Ada tren yang hanya sementara atau sifatnya sangat cepat berlalu (micro‑trends). Beberapa alasan mengapa tren bisa gagal atau cepat pudar antara lain
-
Terlalu cepat jenuh karena terlalu banyak yang meniru tanpa inovasi baru.
-
Tidak sesuai kebutuhan nyata masyarakat hanya populer karena hype, bukan karena nilai yang dirasakan.
-
Aksesibilitas terbatas atau terlalu mahal sehingga banyak orang tidak dapat menjadikannya pilihan.
-
Mengabaikan aspek kualitas atau keberlanjutan, sehingga kehilangan kepercayaan pengguna.
Memahami mekanisme ini penting sebagai konsumen agar tidak terburu‑buru mengikuti tren hanya karena viral , dan sebagai pelaku bisnis agar bisa memilih tren dengan potensi jangka panjang.
Baik sebagai individu maupun pelaku usaha, kita bisa menghadapi tren dan favorit dengan cara yang bijak. Beberapa langkah yang bisa dilakukan:
-
Evaluasi dulu: Apakah tren itu benar‑benar sesuai kebutuhan dan nilai Anda atau bisnis Anda?
-
Sesuaikan dengan identitas atau nilai pribadi Mengikuti tren tidak berarti kehilangan diri sendiri. Pilih unsur yang cocok.
-
Fokus pada keberlanjutan: Pilih tren atau favorit yang bukan hanya sementara tetapi dapat dipertahankan atau diadaptasi jangka panjang.
-
Gunakan sebagai inspirasi: Terima tren sebagai pijakan atau ide, kemudian kembangkan dengan kreativitas sendiri.
Dengan demikian, tren dan favorit menjadi alat, bukan dikendalikan oleh mereka. -
Memberikan inovasi dan pilihan baru bagi masyarakat.
-
Membuka peluang bisnis atau ekspresi kreatif.
-
Memperkuat identitas kolektif atau komunitas yang menyukai tren tersebut.
-
Bisa memicu konsumsi berlebihan atau kompetisi untuk selalu ‘terkini’.
-
Bisa menimbulkan tekanan sosial terutama bila seseorang merasa harus selalu mengikuti tren agar diterima.
-
Risiko terhadap lingkungan atau etika jika tren tersebut tidak mempertimbangkan keberlanjutan.
Maka penting untuk tetap kritis dan selektif dalam menerima tren atau menjadikan sesuatu sebagai favorit.
-
Permintaan yang stabil atau terus meningkat, bukan hanya lonjakan sebentar.
-
Memiliki pengguna aktif yang bukan hanya mencoba, tetapi terus menggunakan atau membeli.
-
Mendapat penerimaan dari berbagai kalangan, bukan hanya segmen kecil.
-
Ada dukungan atau pengembangan secara berkelanjutan (produk tambahan, inovasi, layanan pendukung).
Dengan indikator ini, kita bisa menilai apakah sesuatu akan eksis jangka panjang atau hanya tren lewat .
Di dunia yang terus berubah, konsep sedang tren atau favorit menjadi bagian tak terpisahkan dari cara kita hidup, berbelanja, dan berinteraksi. Jika dikelola dengan pemahaman dan kesadaran, tren dan favorit bisa menjadi sumber inspirasi, inovasi, dan perubahan positif. Namun tanpa refleksi, kita bisa terjebak dalam siklus konsumsi yang tidak bermakna. Oleh sebab itu, memilih dan mengikuti tren atau favorit secara cerdas, sesuai dengan nilai dan konteks kita, adalah kunci agar kita tetap relevan dan autentik. Dengan begitu, kita tidak hanya menjadi orang yang ikut tren , tetapi juga mampu mengarahkan tren itu dalam arah yang bermanfaat bagi diri sendiri maupun masyarakat.





