sekilas.co – Tak banyak orang yang mampu tetap aktif dan bugar melewati usia seratus tahun. Namun, Charlotte Chopin, guru yoga asal Prancis, membuktikan bahwa umur hanyalah angka semata. Di usia 102 tahun, ia masih memancarkan energi dan semangat dalam menjalani hari, bahkan tetap mengajar yoga dengan penuh vitalitas.
Kisahnya pun menarik perhatian dunia karena gaya hidupnya yang sederhana namun seimbang, membawa efek besar bagi kesehatan tubuh dan ketenangan batin. Mengutip Times of India, Charlotte memandang yoga bukan sekadar olahraga, melainkan sebagai gaya hidup.
Ia menggabungkan latihan fisik, pola makan yang bijaksana, dan interaksi sosial yang hangat sebagai kunci kebugarannya. Lima kebiasaan ini menjadi rahasia Charlotte untuk tetap sehat, bahagia, dan bugar hingga usia senja.
Bagi Charlotte, yoga bukan sekadar latihan, melainkan bagian penting dari hidupnya. Sejak pertama kali mencobanya di usia 50 tahun, ia berlatih yoga setiap hari tanpa absen. Baginya, yoga adalah cara terbaik untuk menjaga keseimbangan antara tubuh dan pikiran.
Dedikasinya terhadap yoga bahkan membawanya menerima penghargaan sipil dari Perdana Menteri India, Narendra Modi, sebagai pengakuan atas kontribusinya sebagai duta yoga dunia. Latihan yang dilakukan Charlotte menggabungkan aspek fisik, mental, dan spiritual, membantu dirinya tetap bugar, tenang, dan fokus menghadapi hari-hari panjang di usia 102 tahun.
Kesehatannya juga dipelihara melalui pola makan yang sederhana namun penuh kesadaran. Charlotte tidak mengikuti diet ekstrem, melainkan menekankan keseimbangan dan perhatian dalam setiap makanan. Sarapannya biasanya terdiri dari kopi, roti panggang dengan mentega, madu atau selai, dan kadang sedikit jeli sebagai camilan manis.
Meskipun sederhana, makanan yang dikonsumsinya kaya nutrisi. Makan siang Charlotte didominasi sayur, buah, dan keju segar. Ia meyakini bahwa makanan alami dan bergizi membuat tubuh lebih ringan dan pikiran lebih jernih.
Selain yoga, jalan kaki menjadi kebiasaan penting lainnya. Charlotte menikmati berjalan di luar rumah, merasakan udara segar, dan berinteraksi dengan alam di sekitarnya. Bagi Charlotte, berjalan kaki adalah meditasi aktif yang membuatnya merasa hidup dan terhubung dengan dunia.
Kebiasaan ini sejalan dengan penelitian Griffith University pada 2024, yang menunjukkan bahwa aktivitas fisik seperti berjalan dapat menurunkan risiko kematian hingga 73 persen. Bahkan, menambahkan satu jam jalan kaki setiap hari bisa memperpanjang hidup hingga enam jam.
Meski telah melewati usia satu abad, Charlotte tetap aktif bersosialisasi. Ia senang berbincang dengan para peserta yoga maupun mengobrol santai bersama teman dan keluarga. Bagi Charlotte, hubungan sosial merupakan kunci kebahagiaan sekaligus umur panjang.
Faktanya, sebuah studi pada 2023 yang diterbitkan dalam Journal of Epidemiology & Community Health menunjukkan bahwa lansia yang rutin bersosialisasi memiliki risiko kematian lebih rendah hingga 110 persen.
Menjaga koneksi sosial juga membantu meningkatkan imunitas, memperkuat fungsi otak, serta mengurangi stres dan depresi. Charlotte membuktikan bahwa interaksi dengan orang lain bisa menjadi nutrisi batin yang sama pentingnya dengan olahraga dan makanan sehat. Di rumah sederhananya di Prancis, ia memasang plakat kecil bertuliskan, Happiness is not about having everything you want, but loving what you have (Kebahagiaan bukan tentang memiliki semua yang kamu inginkan, tapi mencintai apa yang kamu miliki). Kalimat itu menjadi filosofi hidupnya. Charlotte menikmati setiap sesi yoga, setiap langkah kecil, dan setiap momen sederhana dengan rasa syukur.
Bagi Charlotte, umur panjang bukan sekadar soal angka, tetapi bagaimana cara menikmati kehidupan. Dengan hati yang penuh terima kasih dan pandangan positif, ia menunjukkan bahwa kedamaian batin dan kesederhanaan bisa menjadi sumber kebahagiaan yang abadi. Inilah kekuatan diam yang membuatnya tetap kuat, tenang, dan bersinar di usia 102 tahun.
Charlotte Chopin menjadi pengingat indah bahwa umur panjang sering kali lahir dari kebiasaan kecil yang konsisten. Dari yoga pagi hari, pola makan sederhana, berjalan kaki, hingga menjaga hubungan sosial dan rasa syukur semua itu membentuk kehidupan yang seimbang, bermakna, dan penuh energi.





