Sejauh Mata Memandang Hadirkan Koleksi Larung di JFW 2026

foto/istimewa

sekilas.co – Kali ini koleksi kami terinspirasi dari kecintaan terhadap laut dan keanekaragaman hayatinya, yang kini mulai terancam punah, termasuk terumbu karang dan ekosistem laut secara keseluruhan, ujar Pendiri sekaligus Direktur Kreatif Sejauh Mata Memandang, Chitra Subyakto, dalam konferensi pers JFW 2026 di Jakarta, Selasa (28/10).

Rangkaian busana dalam koleksi  Larung menggabungkan keindahan dan kesadaran ekologis, dengan dominasi warna biru dan putih serta motif flora dan fauna laut Indonesia, seperti terumbu karang, penyu, dan ikan paus.

Baca juga:

Sejauh Mata Memandang menggandeng penyanyi Dita Karang, mantan anggota grup K-Pop Secret Number, dalam menampilkan koleksi busana  Larung di panggung peragaan busana  BTN Present Dewi Luxe Market dalam ajang JFW 2026. Kehadiran Dita sebagai muse pada runway ini menjadi salah satu momen yang paling ditunggu oleh penonton, mengingat kombinasi antara fashion yang sarat makna ekologis dan performa musik yang enerjik.

Di panggung itu, Dita mengenakan busana putih, menari dengan iringan lagu  Secukupnya milik band Hindia untuk menyampaikan pesan dalam koleksi busana bertema laut dari Sejauh Mata Memandang. Setiap gerakan tari Dita seolah menceritakan kisah laut Indonesia, dari terumbu karang yang indah hingga ancaman kepunahan yang nyata bagi ekosistem laut. Kehadiran unsur musikal dan tari ini tidak hanya memperkaya pengalaman visual, tetapi juga menekankan narasi kesadaran lingkungan yang ingin disampaikan melalui busana.

Aku memang dari dulu ngefans juga, begitu dikasih kesempatan kolab jadi muse, enggak ada pertanyaan lagi, aku langsung oke, tutur Dita, mengungkapkan antusiasmenya menjadi bagian dari proyek yang memiliki nilai estetika sekaligus edukatif. Kolaborasi antara musisi dan desainer ini menunjukkan bagaimana seni dapat menjadi medium untuk menyampaikan pesan lingkungan dengan cara yang kreatif dan menyentuh hati audiens.

Sejauh Mata Memandang termasuk jenama yang menerapkan slow fashion atau fesyen lambat, gerakan dalam industri fesyen yang mencakup pelaksanaan proses produksi dan pemakaian produk secara beretika dan ramah lingkungan. Koleksi  Larung sendiri menjadi cerminan filosofi ini, di mana setiap bahan dipilih dengan cermat, teknik produksi memperhatikan keberlanjutan, dan motif yang digunakan menekankan pentingnya menjaga keanekaragaman hayati laut. Dengan cara ini, Sejauh Mata Memandang tidak hanya menghadirkan busana sebagai karya estetika, tetapi juga sebagai medium edukasi dan kampanye pelestarian alam.

Selain itu, kehadiran Dita Karang juga membuka perspektif baru bagi penonton, terutama generasi muda, tentang pentingnya menggabungkan fashion dan musik untuk menyampaikan pesan sosial. Kombinasi ini membuat koleksi Larung bukan sekadar busana, melainkan pengalaman multisensori yang mengajak audiens untuk memahami isu lingkungan melalui cara yang menyenangkan dan memikat.

Dengan JFW 2026 sebagai panggungnya, Sejauh Mata Memandang berhasil menunjukkan bahwa fesyen tidak hanya tentang penampilan, tetapi juga tentang cerita, nilai, dan tanggung jawab sosial. Kolaborasi antara desainer lokal dengan musisi internasional seperti Dita Karang memperkuat posisi jenama ini sebagai pelopor slow fashion yang mengedepankan kesadaran ekologis dan kreativitas.

Artikel Terkait